Halaman

Sabtu, 06 Oktober 2012

320 Jema'ah Haji Dilepas Bupati Sumbawa

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Sebanyak 320 orang dari 503 jema'ah haji yang berhak untuk berangkat ke tanah suci melaksanakan ibadah haji, Jum'at malam ini (05/10) sekitar pukul 20.00 Wita dilepas secara resmi oleh Bupati Sumbawa, Drs. H. Jamaluddin Malik di Wisma Daerah. Para jema'ah haji yang dilepas saat ini merupakan kelompok pertama dari tiga kelompok terbang (kloter) jema'ah haji asal Kab. Sumbawa. 

Suasana di depan Wisma Daerah saat pelepasan jema'ah haji

Kasie Penyelenggara Haji dan Umroh Kantor Kemenag Kab. Sumbawa, H. Marzuki, S.Pd., yang ditemui oleh WARTASumbawa disela-sela acara pelepasan mengatakan bahwa sebanyak 503 jema'ah haji asal Kab. Sumbawa berhak untuk diberangkatkan. Mereka sendiri akan terbagi dalam 3 kloter. Sebelumnya jema'ah haji asal Kab. Sumbawa berjumlah 506 orang, namun berkurang 1 karena sakit dan 2 meninggal dunia.
"Jumlah jema'ah haji asal Kab. Sumbawa untuk tahun ini berjumlah 503 orang, yang terbagi dalam 3 kelompok terbang (kloter). Untuk yang berangkat malam ini adalah 320 orang dari Kloter 7 Embarkasi Lombok, sedangkan yang kedua adalah Kloter 10 sebanyak 181 orang yang bergabung dengan Kab. Lotim, sedangkan yang terakhir adalah Kloter 15 sebanyak 2 orang dari Kec. Buer, yang berangkat tanggal 17 Oktober 2012. Sedangkan bagi yang sakit saat ini akan masuk dalam daftar tunggu tahun berikutnya", ujar H. Marzuki, S.Pd. menutup pembicaraan. (WS)

SPBU Kebayan Diserbu Pengecer

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Gara-gara dua SPBU lainnya yang ada di Sumbawa Besar tidak mengizinkan penggunaan jerigen kepada para pengecer, ratusan warga yang diduga merupakan pengecer premium (bensin) menyerbu SPBU Kebayan, Jum'at siang tadi (05/10) untuk mengisi jerigen yang sebagian besar dibawa lebih dari satu perorangnya. Kondisi ini sontak membuat pengelola dan karyawan SPBU Kebayan kaget dan melarang pengisian bensin menggunakan jerigen. Namun hal ini tidak menyurutkan para pengecer yang telah menyemut sejak siang untuk memaksa penanggung jawab operasional SPBU Kebayan memberikan permintaan mereka. 
 Menurut salah satu pengecer yang ditemui oleh WARTASumbawa bahwa keberadaan mereka tidak lepas dari keberatan dua SPBU lainnya yang ada di Sumbawa Besar untuk mengizinkan pemberian bensin menggunakan jerigen. Pihak SPBU Kebayan sebelumnya juga menolak keinginan warga tersebut dengan alasan bahwa stok BBM dalam minggu ini dikurangi jatahnya oleh pihak Depo Pertamina Labuhan Badas karena keterlambatan pasokan dari Jawa Timur. Selain itu juga pada hari sabtu dan minggu, pihak Depo Pertamina Labuhan Badas tidak bisa memberikan pasokan stok ke SPBU yang ada karena libur. Stok yang dipergunakan adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat lain, seperti para pengguna kendaraan bermotor.
Larangan ini membuat beberapa orang warga yang menjadi pengecer keberatan. "SPBU ini menipu kami. Mereka sengaja tidak mau menjual BBM kepada pengecer, karena SPBU dan Pertamina bekerjasama untuk membunuh usaha kami. Mereka mengira bahwa kami melakukan penimbunan BBM untuk dijual kepada para pengusaha tambak", ujar Din Robot (42 thn) salah seorang pengecer asal Sumbawa. Sementara bagi Iwan, salah seorang nelayan asal Labuhan Sumbawa, kelangkaan BBM saat ini menyebabkan banyak para nelayan yang tidak melaut.
Kepala Depot PT. Pertamina Labuhan Badas, I Gde Agus Sentanu, yang dikonfirmasi oleh WARTASumbawa dikantornya mengatakan bahwa sampai dengan saat ini stok masih cukup dan tidak ada masalah dalam pendistribusian BBM dari depot ke SPBU. Selain itu juga tidak ada pengurangan jatah, kalaupun ada keterlambatan pasokan tentunya akan disampaikan kepada pihak SPBU. 
"Jika ada keterlambatan pasokan, kita akan sampaikan kepada pihak SPBU. Nantinya pihak SPBU yang akan menyesuaikan pengendaliannya untuk didistribusikan kepada masyarakat. Menyangkut penggunaan jerigen, biasanya diijinkan dikarenakan adanya kebijakan tertentu, seperti adanya penggunaan rekomendasi yang diberikan oleh Distamben", jelas I Gde Agus Sentanu. (WS)