Halaman

Rabu, 17 Juli 2013

Permintaan Maaf

Redaksi WARTASumbawa meminta maaf kepada para pembaca atas ketidakhadiran pemuatan berita-berita yang disebabkan adanya gangguan teknis yang terjadi pada layanan e-media ini, dan bukan karena disebabkan oleh SDM yang ada pada redaksi WARTASumbawa.
Kami berusaha untuk terus menyajikan berita secara menyeluruh, aktual dan berkesinambungan sebagai upaya memberikan informasi kepada masyarakat. Atas dasar itu kami mohon para pembaca untuk dapat memaklumi adanya gangguan tekhnis ini. 
Untuk diketahui oleh para pembaca sekalian bahwa saat ini redaksi WARTASumbawa sedang berusaha mempersiapkan upaya ekspansi luas dalam bentuk peningkatan media online ini dengan ektension .COM. Oleh karena itu kami membutuhkan dukungan dan restu dari para pembaca agar usaha media ini bisa terlaksana dengan baik dan lancar. 
Salam.


Redaksi WARTASumbawa.

Sabtu, 22 Juni 2013

Menjelang Detik-Detik Kenaikan Harga BBM, FKR Kembali Demo

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Front Keadilan Rakyat (FKR) kembali melakukan aksi demonstrasi, Jum'at (21/6) malam, yang dipusatkan di Simpang Jam Gadang, Sumbawa Besar. Aksi puluhan massa yang merupakan gabungan dari LMND, GERPAD, STN dan SBMI ini merupakan lanjutan aksi-aksi mereka sebelumnya terkait dengan penolakan kenaikan harga BBM. Dipimpin korlapnya, Rustam Effendi (Ketua FKR), massa yang berangkat dan melakukan long march dari Lapangan Pahlawan menuju Simpang Jam Gadang tidak henti-hentinya berorasi mengutuk pemerintah yang menaikkan harga BBM.
Massa FKR saat pembakaran ban bekas
FKR dalam orasinya menyatakan bahwa kenaikan harga BBM yang sebentar lagi diberlakukan menandakan bahwa pemerintah SBY-Budiono tidak pro rakyat dan hanya menjadi boneka dari Amerika. Pemerintahan SBY-Budiono tidak memahami dampak yang akan meluas apabila kenaikan harga BBM diterapkan, yaitu kenaikan harga-harga barang lainnya termasuk kebutuhan pokok juga akan ikut naik. Atas dasar itu maka FKR menuntut  agar SBY-Budiono mundur dari jabatannya.
Massa yang sempat membakar ban bekas tersebut kemudian bergerak dan berhenti di Simpang Jam Gadang ini, terlihat mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Setelah puas berorasi, massa FKR akhirnya duduk bergerombol di Tugu Jam Gadang menunggu informasi kenaikan harga BBM. Setelah mendengar adanya informasi kenaikan harga BBM, massa pada akhirnya berangsur-angsur membubarkan diri.
Belum diketahui secara jelas sikap massa FKR terkait dengan kenaikan harga BBM yang sudah diumumkan pemerintah melalui media massa, namun dari informasi yang diperoleh dari salah satu peserta aksi bahwa pada saat duduk bergerombol tersebut massa menyepakati untuk tidak lagi melakukan aksi menolak kenaikan harga BBM karena momen dan isu-nya sudah lewat. (WS)

Selasa, 18 Juni 2013

PRM Bima Tolak Kenaikan Harga BBM

Bima, WARTASumbawa.
Aksi penolakan kenaikan BBM dan BLSM kembali dilakukan oleh puluhan massa yang tergabung dalam Persatuan Rakyat dan Mahasiswa (PRM), di Kota Bima, Selasa (18/6). Hujan yang turun terus menerus tidak menyurutkan massa aksi untuk menggelar demonstrasi di 4 lokasi yang akan mereka sasar, yaitu perempatan Gunung Dua, SPBU Taman Ria, Kantor DPRD Kab. Bima, dan Pemkot Bima. PRM kali ini merupakan gabungan dari berbagai elemen, antara lain LMND, KSP, SMI, PAGAR dan ALIANSINDO. Tuntutan yang mereka akan sampaikan selain dari penolakan tegas terhadap kenaikan harga BBM dan BLSM, juga meminta nasionalisasi aset-aset asing untuk kesejahteraan rakyat, sita aset para koruptor, turunkan harga barang, cabut UU No. 22/2001 yang kontradiktif dengan UUD'45 pasal 33 ayat 1-5, musnahkan imperialisme di Indonesia, cabut UU PMA, dan terakhir sebagai tuntutan pamungkas adalah meminta SBY-Boediono untuk mundur dari jabatannya karena telah gagal mensejahterakan rakyatnya. 
Massa aksi PRM sebelum melakukan long march ke lokasi
Aksi massa yang dikomandani korlapnya, Suprindo, diawali dengan melakukan aksi di perempatan Gunung Dua, kemudian bergerak menuju SPBU Taman Ria dan melakukan orasi. Aksi dilanjutkan mengarah ke Kantor DPRD Kab. Bima untuk bertemu dengan para anggota dewan. Namun massa aksi gigit jari manakala mereka menemukan tidak ada satupun anggota dewan yang berada diruangan kantornya. Tiga orang perwakilan massa yang diijinkan masuk ke kantor DPRD Kab. Bima untuk mengecek langsung kesemua ruangan memastikan keberadaan anggota dewan, langsung keluar bertemu dan menyampaikan perihal kekosongan tersebut kepada para koleganya. Menurut informasi yang disampaikan pihak Setwan bahwa seluruh anggota dewan sedang berada diluar kota, antara lain Palembang dan Pulau Seribu.
Kecewa setelah mendapati kantor DPRD Kab. Bima kosong,massa  bergerak kembali menuju perempatan Gunung Dua untuk kembali melakukan orasi. Namun sekitar pukul 13.00 Wita, massa berangsur-angsur membubarkan diri, tetapi mereka berjanji akan menurunkan massa kembali dengan jumlah yang lebih besar. Berdasarkan pengamatan WARTASumbawa, jalannya aksi masih tertib dan aman. Tidak terjadi konflik fisik antara aparat dengan massa aksi. (WS)

Senin, 17 Juni 2013

FKR Goyang Pemda Soal Penolakan Kenaikan Harga BBM

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Belasan pemuda yang tergabung dalam Front Keadilan Rakyat (FKR) kembali menggoyang Kantor Bupati Sumbawa terkait dengan melakukan aksi demo penolakan terhadap kenaikan harga BBM, Senin (17/6) siang. Dalam aksi yang dilakukan dengan melakukan long march dan orasi diseputaran Simpang Jam Gadang, Sumbawa Besar, massa menyindir pemerintahan SBY-Boediono tentang kebijakan untuk menaikkan harga BBM yang dianggap tidak pro kepada rakyat.
Demo FKR di depan Kantor Bupati Sumbawa
FKR yang dikomandani korlapnya, Siso Siswanto, mengajak masyarakat untuk turun kejalan menyuarakan penolakan kenaikan BBM, karena dinilai hanya menyengsarakan rakyat. Kenaikan harga BBM akan diikuti juga oleh kenaikan harga bahan-bahan pokok atau sembako. Pemberian BLSM kepada masyarakat miskin justru tidak berdampak positif pada masyarakat, karena harga bahan-bahan pokok tersebut juga akan merangkak naik mengikuti kenaikan harga BBM.
FKR juga menilai bahwa pemerintahan SBY-Boediono hanya mendukung kaum kapitalis asing, yang dianggap sebagai biang dari kenaikan harga BBM di Indonesia, dengan menggunakan spekulan-spekulan asing yang diberikan perlindungan oleh pemerintahan SBY-Boediono. Sehingga pada akhirnya masyarakatlah yang menderita akibat ulah pemerintah.
Aksi FKR ini sendiri tidak mendapat atensi dari pihak pemkab yang tidak menemui massa, walaupun massa masih melakukan orasi menolak kenaikan harga BBM ini. Setelah dinilai cukup menyuarakan aspirasinya, massa FKR membubarkan diri dengan tertib, dengan pengawalan Satpol PP.
Menyangkut aksi penolakan kenaikan harga BBM sejauh ini sudah berlangsung diberbagai daerah, terutama yang dilakukan oleh pihak pemuda dan mahasiswa, bahkan tidak jarang muncul konflik fisik antara para pendemo dengan aparat kepolisian yang bertugas. Walaupun kenaikan harga BBM belum diumumkan dan dilakukan dilapangan, namun rencana kenaikan BBM sudah banyak memunculkan kontroversi ditengah masyarakat. (WS)


Selasa, 04 Juni 2013

Ganggu Ketentraman, Satpol PP Gelar Opgab

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Sebanyak 10 orang yang menamakan dirinya Punk Street, diamankan oleh Tim Opgab yang digelar pada Selasa, (04/6) di seputaran Kota Sumbawa Besar. Ke-10 orang anak Punk Street tersebut terdiri dari 3 perempuan dan 7 laki-laki. tersebut  Turut bersama ke-10 orang tersebut, diamankan juga seorang ibu beserta 3 orang anaknya, yang diduga menjadi pengemis dan setiap harinya melakukan aksi meminta-minta. Baik ke-10 orang dan seorang ibu beserta 3 anaknya diamankan di Lapangan Pahlawan, Jl. Merdeka. Dari hasil wawancara WARTASumbawa dengan salah seorang komunitas Punk Street ini menyatakan bahwa komunitas punk ini terbentuk dengan tujuan ingin meminta perhatian dari pemerintah daerah. Sementara dari para anggota komunitas yang telah diamankan tersebut rata-rata masih sangat muda, yaitu antara 16 s/d 22 tahun
Para anak punk street saat diamankan oleh tim Opgab
Setelah menyambangi areal Lapangan Pahlawan, Tim Opgab kembali melakukan pendalaman terhadap peredaran minuman keras (miras) diwilayah Gang Teratai, Kampung Bugis, Kab. Sumbawa. Dari hasil penyelidikan tersebut ditemukan adanya barang bukti berupa 6 botol Aqua tanggung dan 1 botol Aqua besar ukuran 2,5 liter, milik seorang warga setempat atas nama Ny. LP di Kampung Bugis, Gang Teratai RT 05/04.
Tim Opgab kemudian melanjutkan operasinya dengan terlebih dahulu berkoordinasi dengan Lurah Brang Biji, Syahruddin, untuk bersama-sama bergerak, terutama dengan target terhadap rumah-rumah kost dll. Dari beberapa rumah kost yang didatangi Tim Opgab. tidak ada satupun yang berhasil diamankan. Diduga adanya razia opgab oleh tim ini telah bocor sebelumnya. (WS)

Senin, 03 Juni 2013

Demo HMI Cab. Sumbawa di Mapolres Sumbawa Berlangsung Ricuh

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Puluhan massa dari HMI Cab. Sumbawa dibawah pimpinan ketua cabangnya, Yahandra Muslimin, Senin siang ini (03/6) melakukan aksi demonstrasi di Mapolres Sumbawa. Tuntutan yang disampaikan kepada Mapolres Sumbawa terkait dengan insiden bentrokan antara HMI Cab. Sumbawa dengan aparat kepolisian pada sabtu kemarin, 1 Juni 2013 terkait dengan kedatangan Wapres RI ke Kab. Sumbawa dalam rangka temu dialog dengan para petani, peternak dan pendidik se-Kab. Sumbawa. Adapun tuntutannya yaitu mendesak Kapolres Sumbawa untuk mundur dari jabatannya, dan meminta Kapolres Sumbawa untuk meminta maaf kepada keluarga besar HMI Cab. Sumbawa melalui media terkait insiden pada saat demonstrasi pada 1 Juni 2013 yang menyebabkan 2 orang aktivis HMI terluka.
Aksi HMI Cab. Sumbawa didepan Mapolres Sumbawa
HMI Cab. Sumbawa pada intinya menilai bahwa aparat kepolisian dari Polres Sumbawa telah memperlihatkan praktek brutalisme dan anarkisme, yang disebabkan oleh ketidakbecusan Kapolres Sumbawa dalam mengkoordinir anggotanya. HMI Cab. Sumbawa juga menyatakan bahwa Kapolres Sumbawa tidak mampu memahami dan mempraktekkan hal tersebut dalam berinteraksi, serta berkomunikasi dengan masyarakat terkesan pasif dan tidak aktif.
Aksi yang sempat diwarnai kericuhan akibat adanya penangkapan terhadap salah seorang massa aksi demonstran yang melakukan tindakan provokatif dengan melempar gelas air, memaksa Kapolres Sumbawa, AKBP. Karsiman, S.IK, MM, turun tangan dengan memerintahkan anak buahnya melepaskan seorang massa aksi yang ditangkap dan melakukan dialog dengan massa HMI Cab. Sumbawa, yang pada saat aksi telah melakukan pembakaran ban. Massa HMI Cab. Sumbawa yang mendesak Kapolres Sumbawa untuk menandatangani surat pernyataan kesediaan untuk mundur dari jabatannya, tidak dipenuhi oleh Kapolres Sumbawa. Kapolres Sumbawa bahkan justru mengajak massa HMI Cab. Sumbawa untuk berdialog secara arif dan bijaksana, dan bukan justru dengan cara menghujat. Bahkan kepolisian akan menerima kepada siapapun untuk bebas mengkritik kinerja aparat kepolisian selama itu disampaikan dengan cara yang santun.
"Apabila ada sesuatu hal yang ingin disampaikan, saya siap membuka ruang dikantor maupun dirumah. Silahkan untuk menemui saya apabila ada hal yang perlu dibicarakan, selama itu sopan dan bijaksana", imbuh Karsiman didepan massa aksi.
Berdasarkan pantauan WARTASumbawa, aksi HMI Cab. Sumbawa ini mendapat perhatian dari para warga yang secara kebetulan melewati jalur depan Mapolres Sumbawa, dan bahkan ada masyarakat yang sengaja menonton sehingga menunda perjalanannya. (WS)

Sabtu, 01 Juni 2013

Temu Dialog RI-2 Dengan Para Petani, Peternak, dan Pendidik di Kampus UTS

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Bertempat di Kampus UTS, Desa Batu Alang, Kec. Moyo Hulu, Sabtu (01/6), Wapres RI, Prof. Boediono melakukan temu dialog dengan para petani, peternak dan pendidik se-Kab. Sumbawa. Temu dialog yang berlangsung selama satu jam ini, tampak dihadiri oleh para petinggi daerah dan penanggungjawab keamanan, baik dari TNI maupun Polri. Sementara peserta undangan temu dialog yang hampir mencapai 600 orang ini terpaksa menunggu satu jam lamanya akibat keterlambatan RI-2 ke lokasi acara, setelah diperoleh informasi bahwa terjadi keterlambatan dikarenakan tertundanya juga landing pesawat kepresidenan ke Bandara Sultan Kaharuddin III. Namun keterlambatan tersebut tidak menyurutkan para undangan untuk tetap antusias menyambut kedatangan RI-2. Hal ini dapat dimaklumi karena momen kedatangan orang nomor dua di republik ini merupakan kesempatan yang sangat langka, dan baru terjadi pasca era reformasi saat ini di Kab. Sumbawa.
DR. Zulkiflimansyah memberikan sambutannya
Kedatangan Wapres RI yang diikuti juga oleh beberapa menteri dan direksi beberapa bank terkemuka ditanah air mendapat aplaus dari para tamu undangan beberapa saat setelah memasuki areal lokasi pertemuan. Dalam kesempatannya memberikan sambutan pertama kali, Pendiri yang juga Rektor UTS, DR. Zulkiflimansyah menyampaikan bahwa Kab. Sumbawa terbangun dengan konsep Sabalong Samalewa yang berarti keseimbangan yaitu sehat secara fisik dan memiliki keluhuran budi. Sosok Prof. Boediono sudah mempresentasikan konsep ini secara keseluruhan. Sementara berdirinya UTS juga memiliki tujuan yang sama dengan konsep Sabalong Samalewa ini. Wakil Gubernur NTB, Ir. Badrul Munir, dalam kesempatan selanjutnya mengapresiasi kedatangan Wapres RI sebagai suatu kehormatan, tidak hanya bagi masyarakat Kab. Sumbawa tetapi juga masyarakat NTB. Lebih lanjut Bam biasa Wagub disebut, juga menegaskan adanya keinginan UTS yang diskenariokan sebagai salah satu universitas unggulan di NTB.
Wapres RI, Prof. Boediono yang menjadi tokoh sentral temu dialog ini menyampaikan maksud kedatangan rombongan sebagai salah satu upaya memecahkan masalah yang dihadapi para petani, peternak dan pendidik yang ada di Kab. Sumbawa, dan bukan untuk berjanji dengan memberikan jawaban instan, karena ada tahapan proses pemecahan masalah tersebut. Disamping itu beliau juga menyanjung ide dan semangat pendirian UTS oleh putra daerah yang sangat peduli terhadap pembangunan IPM tanah kelahirannya. Beberapa hal dalam sesi tanya jawab yang disampaikan oleh tiga orang penanya, yaitu Kepsek SMAN 2 Sumbawa Besar, M. Ali HK., S.Pd, M.Pd dari perwakilan pendidik, warga Dusun Malili, Desa Berare, Kec. Moyo Hulu, H. Amrullah dari perwakilan petani, dan warga Desa Lape, Kec. Lape, Amir Mahmud dari perwakilan peternak, mampu dijawab dengan baik oleh Wapres dan beberapa menteri serta direktur bank terkemuka ditanah air. Berakhirnya acara temu dialog ini setelah Wapres RI beserta rombongan meninggalkan tempat acara berlangsung untuk selanjutnya menuju BIL dengan pesawat kepresidenan yang sudah menunggu di Bandara Sultan Kaharuddin III.
Berdasarkan pantauan WARTASumbawa, baik lokasi pertemuan maupun bandara mendapat pengawalan yang sangat ketat, dan bahkan berlapis, baik Ring I sampai dengan Ring III. Terlihat pengamanan berlapis tersebut untuk mengantisipasi segala kemungkinan terhadap adanya hambatan maupun gangguan yang dapat terjadi selama pelaksanaan kunjungan kerja RI-2 ke Kab. Sumbawa. (WS)

Aksi HMI Cab. Sumbawa Berlangsung Ricuh

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Aksi HMI Cab. Sumbawa yang ingin menyampaikan aspirasinya kepada RI-2 yang datang melakukan kunjungan kerja ke Kab. Sumbawa,  Sabtu (01/6) di Lapangan Pahlawan, berlangsung ricuh setelah massa HMI Cab. Sumbawa yang berjumlah puluhan itu terlibat bentrok dengan aparat petugas kepolisian dari Polres Sumbawa. Aparat kepolisian yang datang langsung memblokir jalan bagi para mahasiswa yang tergabung dalam HMI Cab. Sumbawa dibawah pimpinan Ketua HMI Cab. Sumbawa, Yahandra Muslimin, yang akan bergerak menuju jalan raya depan Lapangan Pahlawan. Kendaraan truk water canon yang dipersiapkan untuk menghalau massa HMI terpaksa memuntahkan airnya untuk membubarkan paksa massa aksi.
Aksi HMI Cab. Sumbawa sebelum bentrokan
Semprotan water canon dari kepolisian tersebut tidak pandang bulu, selain menjatuhkan dan menceraiberaikan massa aksi, juga menyebabkan beberapa orang massa aksi harus digotong keluar dari lokasi aksi dan tampak juga menghantam awak media yang terlihat kotor dan kumal karena terkena noda tanah akibat keasnya hantaman water canon. Tidak berselang lama untuk menghindari adanya tembakan water canon kembali massa HMI mengalihkan jalan keluar dengan bergerak mendekat ke ujung lapangan lainnya, tepat dengan pintu masuk Wisma Daerah. Namun lagi-lagi aparat kepolisian melakukan penghadangan kembali dan sempat terjadi beberapa kali aksi dorong antara massa aksi dengan pihak kepolisian. Akibat aksi ini dua orang mahasiswa ditandu oleh rekannya menjauh dari lokasi aksi, akibat jatuh dan terluka pada saat aksi dorong mendorong. Massa HMI terus merangsek maju untuk keluar dari areal Lapangan Pahlawan, namun tetap tidak bisa, sehingga massa aksi menghentikan sementara waktu aksinya dan melakukan aksi teatrikal didalam Lapangan Pahlawan.
Massa HMI pada akhirnya bisa menjauh setelah mereka secara beriringan bergerak menuju Masjid Nurul Huda untuk melaksanakan ibadah shalat Zhuhur, namun lagi-lagi aparat kembali melakukan blokade diseberang pintu masuk areal masjid. Aksi kucing-kucingan antara massa aksi dengan aparat kepolisian berakhir di simpang Brang Bara, setelah terjadi bentrokan antara keduanya sehingga mengakibatkan salah seorang peserta aksi, Agus Subandi yang biasa dikenal vokal, harus ditandu keluar oleh rekan-rekannya setelah pingsan akibat bentrokan tersebut. Aksi ricuh ini tidak berlangsung setelah massa aksi mulai mengundurkan diri secara perlahan, namun aparat kepolisian terlihat tetap berjaga-jaga untuk menghindari segala kemungkinan yang dapat menghambat kelancaran dari kunjungan kerja RI-2 ke Kab. Sumbawa. (WS)

Aksi Tolak Kedatangan RI-2 oleh FKR

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
FKR yang dipimpin Rustam Effendi memenuhi janjinya untuk mengadakan aksi menolak kedatangan RI-2, Sabtu (01/6), setelah sebelumnya melakukan aksi serupa di Simpang Jam Gadang dan Bandara Sultan Kaharuddin III. Sebanyak belasan massa FKR yang merupakan gabungan dari KOKAM, SPAS, OPM, LMND, JANKIS, MAPALA LESTARI, dan GERPAD, menggelar aksi long march sambil berorasi, dengan bergerak dari titik awal di SMA Samawa atau kampus UNSA lama, depan kantor PT. Telkom Sumbawa menuju Simpang Pasar Seketeng. 
Aksi FKR dengan melakukan long march sambil orasi
Dalam pernyataan sikapnya yang disebar pada saat aksi, FKR menyatakan bahwa praktis sejak Orde Baru sampai dengan reformasi sekarang ini, nilai-nilai Pancasila hanya menjadi benda pusaka yang disimpan oleh pemerintah dalam peti besi. Apa yang tercantum dalam nilai-nilai Pancasila hanya mimpi belaka karena pemerintah dan partai-partai hanya melahirkan para koruptor dan merusak nilai-nilai Pancasila itu sendiri.
Lebih lanjut FKR menegaskan apabila kedatangan Boediono ke Sumbawa seharusnya ditangkap dan diadili untuk mengembalikan uang rakyat yang telah dirampoknya. Penyambutan Boediono yang berlebihan adalah luka bagi warga Sumbawa karena beberapa rute ditutup, dan menghambat warga Sumbawa untuk mencari rezeki seperti pedagang bakulan dilarang untuk berjualan dijalur yang dilewati dan hampir semua toko-toko ditutup. Sementara Pemda Sumbawa yang gila hormat pada atasannya adalah cerminan bahwa Pemda Sumbawa tidak berpihak kepada rakyat miskin, dan malah berpihak kepada koruptor perusak dan memiskinkan rakyatnya. Sementara FKR dalam tuntutannya menyatakan a.l menolak kenaikan harga BBM, menghukum para koruptor termasuk Boediono, naikkan harga komoditi petani (gabah, jagung, dll), tolak UU Perguruan Tinggi, nasionalisasi aset-aset asing, dan bangun bendungan bukan pertambangan. 
Aksi FKR pada akhirnya dibubarkan aparat kepolisian dari Polres Sumbawa, yang sebelumnya juga telah melakukan negosiasi dengan FKR untuk tidak melakukan aksinya lebih lama lagi. Nampaknya pihak Polres Sumbawa juga tidak main-main untuk mengamankan kedatangan RI-2 ke Kab. Sumbawa, mengingat kehadiran orang nomor dua di republik ini merupakan kehadiran pertama kali pasca era reformasi. Hal ini tampak pada kehadiran beberapa petinggi Polri di Polda NTB, selain Kapolda NTB, yang juga turut aktif mengamankan situasi dan kondisi menjelang saat-saat kedatangan RI-2. Aksi FKR secara keseluruhan berjalan dengan tertib, tanpa ada bentrokan yang berarti, jauh dari seperti apa yang diprediksikan sebelumnya. (WS) 

Kamis, 23 Mei 2013

Rapat Pleno Penghitungan Suara Pilkada NTB 2013 KPU NTB di Hotel Sentosa.

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
KPU NTB hari ini, Kamis (23/5) menggelar rapat pleno penghitungan suara Pilkada NTB 2013 di Hotel Sentosa, Senggigi, Kab. Lombok Barat. Acara yang dihadiri oleh jajaran KPU NTB, Ketua DPRD Kab. Sumbawa, Drs. H. Suratmaji dan Kapolda NTB, Brigjen Pol. Drs. M. Iriawan, SH., M.Hum., dan seluruh tim sukses pasangan calon ini, mendapat pengawalan dari pihak kepolisian dan pasukan bantuan dari TNI.
Rapat pleno penghitungan suara Pilkada NTB 2013
Dalam sambutannya sebelum penghitungan suara dimulai, Ketua KPU NTB pada intinya menyatakan bahwa secara umum pelaksanaan Pilkada NTB pada 13 Mei 2013 lalu, sejak dimulainya tahapan hingga sidang siang ini berjalan dengan aman dan lancar. Beberapa tahapan yang diprediksikan akan terjadi hambatan, baik tahapan verifikasi, kampanye maupun penghitunngan suara, faktanya dilapangan tidak terjadi apa-apa, bahkan partisipasi masyarakat dalam menjaga kondusifitas daerahnya sangat tinggi.
Sementara dalam penghitungan suara yang dimulai dari Kota Mataram dan berakhir pada Kota Bima, pasangan TGB-Amin mendominasi seluruh perolehan suara di 5 kab/kota yang ada di Pulau Lombok ditambah dengan Kab. Dompu, dengan perolehan suara total sebanyak 1.038.638 suara, sementara pasangan Zul-Ichsan berada dinomor urut dua, setelah mendominasi KSB dan Kab. Sumbawa sebanyak 620.611 suara. Kemudian disusul pasangan Harun-Muhyi yang mendominasi Kab. Bima dan Kota Bima dengan perolehan sebanyak 498.420 suara. Sedangkan juru kunci, pasangan SJP-Johan sebanyak 183.823 suara. Dengan perolehan suara ini, maka KPU NTB menetapkan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur terpilih, yaitu KH. Zainul Majdi atau dikenal sebagai Tuan Guru Bajang (TGB) dan Muh. Amin, SH., M.Si.
Seluruh saksi pasangan calon yang hadir dalam acara rapat pleno tersebut, hanya saksi pasangan Zul-Ichsan yang menyatakan akan mengajukan persoalan dugaan penyimpangan dalam pelaksanaan Pilkada NTB sekaligus akan melakukan uji materiil terhadap pasal yang menyebutkan bahwa 30% plus 1 sebagai syarat menang dalam Pilkada, karena dianggap tidak mencerminkan demokrasi. (WS)

Kamis, 16 Mei 2013

Zul-Ichsan Mendominasi di Kab. Sumbawa

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Sampai hari ketiga pasca pencoblosan, pasangan no. urut 4, yaitu Zul-Ichsan masih mendominasi perolehan suara pada Pilkada NTB 2013 untuk wilayah Kab. Sumbawa. Diperkirakan sampai dengan berakhirnya rekapitulasi penghitungan suara ditingkat kecamatan maupun kabupaten dalam waktu dekat ini, perolehan suara Zul-Ichsan tidak akan terkejar oleh pasangan calon lainnya. Sejauh ini berdasarkan perhitungan WARTASumbawa yang diperoleh dari berbagai sumber memperlihatkan dominasi Zul-Ichsan di Kab. Sumbawa, karena sampai dengan saat ini Zul-Ichsan telah memperoleh suara sementara yaitu sekitar 49,19% suara dari 331.316 pemilih, atau sebanyak 100.000 lebih suara. Sementara entry data yang telah masuk diperkirakan sudah mencapai angka 300.000 lebih suara. 
Cawagub TGB, Muh-Amin dan istri saat pencoblosan
Artinya Zul-Ichsan telah melakukan upaya yang luar biasa, sehingga membalikkan opini banyak orang bahwa pasangan TGB-Amin akan unggul di Kab. Sumbawa. Pasangan TGB-Amin sampai dengan saat ini memperoleh suara sementara sebesar 34,62% atau sekitar 79.000 lebih suara. Tidak demikian dengan pasangan Harun-Muhyi, yang sebelumnya digadang-gadang akan cukup memberikan "perlawanan' terhadap pasangan TGB-Amin, ternyata harus puas dengan posisi ke-3 dengan perolehan suara sementara sebesar 10,61% atau sebanyak 23.000 lebih suara. Kemudian pasangan SJP-Johan berada di posisi juru kunci dengan perolehan suara sementara sebesar 5,93% atau 13.000 lebih suara.
Walaupun pasangan Zul-Ichsan mendominasi perolehan suara di Kab. Sumbawa, secara keseluruhan masih belum bisa "berbicara banyak" untuk tingkat Propinsi NTB, mereka kalah jauh dengan pasangan TGB-Amin yang diperkirakan telah memperoleh suara lebih dari 30+1%, atau dengan kata lain menang hanya dalam satu putaran saja. TGB-Amin berhasil memaksimalkan perolehan suara di Pulau Lombok dan sebagian Pulau Sumbawa, sehingga kandidat pasangan lainnya masih berada jauh dibawah perolehan suara milik TGB-Amin. Namun perjuangan pasangan Zul-Ichsan patut diapresiasi sebagai bagian dari upaya demokrasi dan upaya kerja keras untuk bercita-cita membangun NTB yang lebih baik. Disisi lain, siapapun pemenangnya tentunya masyarakat NTB mengharapkan agar kedepannya bisa lebih baik dari semua segi. (WS)

Senin, 13 Mei 2013

Penghitungan Suara Sementara Pilkada NTB 2013 di Kab. Sumbawa

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Berdasarkan penghitungan suara sementara yang dihimpun dari berbagai sumber, Senin (13/5) ditemukan bahwa pasangan Zul-Ichsan untuk sementara mampu mengungguli pasangan TGB-Amin. Hal ini tidak terlepas dari beberapa "kantong-kantong" yang diperkirakan akan dikuasai oleh pasangan TGB-Amin, ternyata tidak berjalan optimal, sehingga dikuasai oleh pasangan Zul-Ichsan yang diluar dugaan mampu mengambil wilayah-wilayah yang memiliki jumlah DPT besar kecuali Kec. Sumbawa, seperti Kec. Alas, Kec. Alas Barat, Kec. Utan, Kec. Lape, Kec. Plampang, Kec. Buer, Kec. Empang, dan Kec. Lopok.
Cawagub TGB, Muh. Amin, SH., M.Si di TPS III Kel. Lempeh
Dari 24 kecamatan yang di Kab. Sumbawa, 4 kecamatan belum menyerahkan hasil rekapitulasi ditingkat kecamatan, seperti Kec. Batu Lanteh, Kec. Ropang, Kec. Unter Iwes, dan Kec. Orong Telu. Sedangkan dari sebanyak 24 kecamatan pasangan Zul-Ichsan menguasai 16 kecamatan dengan jumlah pemilih sebanyak 94.717 pemilih atau 29,50%. Disusul oleh pasangan TGB-Amin yang menguasai 4 kecamatan, yaitu Kec. Lunyuk, Kec, Sumbawa, dan Kec. Labuhan Badas, dan Kec. Moyo Utara, yang tidak cukup untuk mendongkrak suara agar mendekati perolehan suara milik Zul-Ichsan. TGB-Amin hanya memperoleh 63.688 pemilih atau 19,83%, kemudian pasangan HARUM sebanyak 21.017 pemilih atau 6,55%, dan terakhir adalah SJP-Johan sebanyak 11.609 pemilih atau 3,61.
Selain itu dari hasil penghitungan suara tersebut, tercatat sebanyak 80.541 pemilih atau 25,08% menyatakan tidak memilih atau lebih cenderung Golput. Sedangkan 11.087 pemilih atau 3,45% dinyatakan sebagai suara tidak sah. Dengan besarnya persentase dari kelompok pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya atau golput, menandakan peningkatan dibandingkan pemilu-pemilu sebelumnya di Kab. Sumbawa. Sehingga hal ini perlu menjadi bahan pelajaran bagi para stakeholder yang berhubungan dengan pelaksanaan pemilu, terutama kedepan untuk menghadapi Pemilu Legislatif 2014 mendatang. (WS)

Situasi Pemungutan Suara Pilkada NTB di Kab. Sumbawa Kondusif

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Situasi pemungutan suara Pilkada NTB 2013 diwilayah Kab. Sumbawa, terutama Kota Sumbawa Besar, Senin (13/5), sejauh ini masih terbilang sangat kondusif, walaupun masih terdapat kerawanan akan munculnya persoalan terkait dengan pemilih yang tidak terdata. Namun berdasarkan pemantauan WARTASumbawa dilapangan, tidak ditemukan adanya persoalan yang serius. Hal ini tidak terlepas dari "blusukan" yang dilakukan pihak pemerintah Kecamatan Sumbawa bekerjasama dengan Muspida setempat, dan pihak penyelenggara dalam hal ini KPUD Sumbawa. 
Situasi TPS 10 Kel. Uma Sima masih kondusif
Beberapa TPS yang diperkirakan sempat memiliki kekhawatiran dalam aplikasinya justru tidak ada kendala apapun yang berarti, seperti TPS 10 Kampung Irian, Kel. Uma Sima yang terdapat sebanyak 99 orang pemilih yang tidak tercover dalam DPT wilayah bersangkutan. Nampak di TPS 10 Kampung Irian, Kel. Uma Sima, tidak tanggung-tanggung langsung dihadiri oleh Ketua KPUD Sumbawa, Suhardi So'ud, SE., dan Ketua Tim Pemenangan TGB-Amin untuk Kab. Sumbawa, yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Kab. Sumbawa, Syamsul Fikri AR, S.Ag., M.Si.
Sementara itu, dari keseluruhan kandidat dalam Pilkada NTB 2013 ini, beberapa TPS di Kab. Sumbawa yang dianggap merupakan "daerah jajahan" dari kandidat maupun tim sukses pasangan calon, ada yang meraup suara yang cukup signifikan, namun ada juga hasilnya yang diluar dugaan. Cawagub TGB, Muh. Amin, SH., M.Si., yang melakukan pencoblosan di TPS III Kel. Lempeh mendulang suara yang sangat dominan, jauh meninggalkan para kandidat lainnya. TGB-Amin di TPS tersebut memperoleh 250 suara, jauh meninggalkan kandidat lainnya, seperti Zul-Ichsan yang hanya mendapat 16 suara, HARUM sebanyak 5 suara, bahkan SJP-Johan hanya 1. Hal yang sama terjadi pula pada TPS III Desa Uma Beringin, Kec. Unter Iwes, yaitu lokasi TPS dari Ketua Tim Pemenangan TGB-Amin Kab. Sumbawa, Syamsul Fikri AR., M.Si. Di TPS tersebut pasangan TGB-Amin memperoleh 269 suara, Zul-Ichsan hanya 97 suara, HARUM 24 orang, dan SJP-Johan hanya mendapat 8 suara.
TPS XIII Kel. Brang Bara, yaitu lokasi TPS dari Ketua Tim Pemenangan HARUM, H. Ilham Mustami, S.Ag., pasangan HARUM tidak bisa berbuat banyak, dan bahkan perolehan suara TGB-Amin bersaing ketat dengan pasangan Zul-Ichsan. TGB-Amin sebanyak 124 suara, SJP-Johan 20 suara, HARUM 29 suara dan Zul-Ichsan memperoleh 99 orang. (WS)




Persiapan di TPS-TPS Menjelang Pemungutan Suara

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Pelaksanaan Pilkada NTB 2013 di Kab. Sumbawa sejauh ini tidak mempunyai kendala yang berarti dan terbilang lancar, walaupun sempat terjadi kekurangan beberapa barang logistik kebutuhan pada pilkada esok hari. Demikian Ketua KPUD Sumbawa, Suhardi So'ud, SE., memberikan pernyataannya ketika diwawancara oleh WARTASumbawa di Kantor KPUD Sumbawa, Minggu malam (12/5).
Ketua KPUD Sumbawa, Suhardi So'ud,SE.
Suhardi So'ud, SE., menyatakan pula walaupun secara umum persiapan lancar, namun dibeberapa lokasi masih memiliki kerawanan akan adanya konflik disaat pemungutan suara esok. Salah satunya adalah TPS 10 Kel. Uma Sima, yang lokasinya berada di SD 13, Kampung Irian, Kel. Uma Sima, yaitu adanya banyak masyarakat yang tidak terdata sebagai pemilih, yang mencapai sebanyak 99 orang.
WARTASumbawa yang menemui langsung Ketua RT. 02/010, Burhanuddin, S.IP yang secara kebetulan didampingi Ketua KPPS, Turino Junaedi, S.Sos., mengatakan bahwa TPS 10 merupakan gabungan dari dua RT, yaitu RT. 01 dan RT 02/010, yang terdapat sebanyak 248 pemilih. Dari 99 orang yang tidak terdaftar sebagai pemilih seluruhnya merupakan warga RT. 01/010, sementara untuk warga RT. 02/010 tidak memiliki persoalan karena telah terdata sebelumnya. 
Burhanuddin menjelaskan bahwa tidak masuknya ke-99 orang dari RT. 01/010 sebagai pemilih pada Pilkada NTB ini kemungkinan besar disebabkan oleh tidak aktifnya Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) yang mendata warga yang berhak menjadi pemilih. Persoalannya saat ini menurutnya bukan terletak pada pemungutan suaranya karena warga yang tidak terdata tersebut bisa datang ke TPS sambil membawa KTP dan KK, namun yang paling penting adalah tidak adanya surat suara sejumlah 99 buah untuk mengakomodir  warga ini, karena yang dikirimkan ke TPS adalah 248 ditambah 5 surat suara cadangan. Jadi TPS 10 masih kekurangan 94 surat suara. 
"Atas dasar itu, sebagai langkah antisipasi maka pihak KPPS maupun TPS 10 bersangkutan telah meminta kepada KPUD Sumbawa untuk bisa mengirimkan orangnya secara khusus untuk memantau proses pemungutan suara di TPS 10 agar lebih memudahkan komunikasi dan mengambil keputusan dilapangan seandainya ada persoalan besoknya',  imbuh Burhanuddin kepada WARTASumbawa.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang diperoleh WARTASumbawa, menjelang pemungutan suara ini Camat Sumbawa, Mulyadi, S.Sos., didampingi Danramil Kota, Kapten A. Nurodin Hidayat, S.Sos, tengah memantau persiapan pelaksanaan pemungutan suara di TPS-TPS yang berada diwilayah Kota Sumbawa Besar. (WS)


Kamis, 09 Mei 2013

Dukung Pilkada NTB 1 Putaran, SPRS Aksi di Bundaran Jam Gadang

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Puluhan massa yang menamakan dirinya Serikat Persatuan Rakyat Sumbawa (SPRS) dipimpin Khaeruddin dan Roni, melakukan aksi dukungan terhadap pelaksanaan Pilkada NTB 1 putaran, Kamis (09/5) pagi. Aksi yang disertai dengan pembagian selebaran dan orasi ini, hanya dilakukan di Simpang Jam Gadang, lalu kembali ketempat semula mereka berkumpul, yaitu di Lapangan Pahlawan, depan Wisma Daerah. Pelaksanaan aksi ini sendiri mendapat pengawalan dari aparat Polres Sumbawa, mengingat saat ini sudah mulai masuk dalam minggu tenang sebelum pelaksanaan pemungutan suara Pilkada NTB pada 13 Mei 2013.

SPRS saat long march kembali menuju Lapangan Pahlawan
 Dalam orasinya, Korlap, Khaeruddin pada intinya menyampaikan bahwa rakyat Sumbawa harus menentukan pilihannya yang tepat kepada kandidat yang bersaing, agar pilkada dapat berlangsung hanya satu putaran. Jika sampai dua putaran maka tentu akan merugikan dari segi anggaran. Sedangkan jika berlangsung hanya satu putaran, maka diprediksikan akan menghemat anggaran sebesar Rp. 40 milyar. Khaeruddin menambahkan apabila anggaran pada putaran kedua ini bisa dialihkan untuk membangun bendungan, dan pembukaan lahan pertanian baru, serta mengoptimalkan pembangunan lainnya bagi kepentingan rakyat.
Tidak ada tuntutan yang disampaikan oleh massa, namun mereka hanya menyampaikan alasan-alasan mengapa rakyat perlu mendukung Pilkada NTB hanya 1 putaran saja, yaitu rakyat butuh kepastian cepat siapa Gubernur di NTB, dan juga dapat menghemat anggaran Rp. 40 milyar untuk biaya putaran kedua. Selain itu, pemerintahan di NTB dapat segera bekerja melayani rakyat, dan juga kandidat yang bersaing akan cepat bersatu kembali dan terhindar dari konflik. (WS)

Sabtu, 04 Mei 2013

Kampanye Terbuka HARUM di Lapangan Pragas, Sumbawa Besar

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Ratusan massa simpatisan dan pengurus DPC Hanura dan DPD Nasdem Kab. Sumbawa serta partai gurem lainnya hadir dalam acara kampanye paket pasangan Drs. H. Harun Al Rasyid, M.Si - DR. TGH. Lalu Abdul Muhyi Abidin, MA. (HARUM) di Lapangan Pragas, Sabtu (04/5). Beberapa tokoh parpol, seperti Ketua Dewan Pembina DPD Nasdem Kab. Sumbawa, Drs. H. Mahmud Abddulah dan pengurus DPC Hanura Kab. Sumbawa, seperti Akhmad Junaidi, H. Ilham Mustami, S.Ag, Hj. Rahma Jamaluddin Malik dan Dra. Rodiah, tampak berada diatas podium, menemani pasangan HARUM yang akan melakukan orasi politik dalam pencalonannya menjadi NTB 1.
Dalam kampanyenya, Ketua Pembina Perempuan Hanura, Hj, Rahma Jamaluddin Malik menyatakan apabila dibalik pimpinan yang sukses tentunya ada figur seorang istri yang mendukungnya. Oleh karena itu maka perempuan hendaknya tidak memilih pemimpin yang menyakiti hati dan dunianya perempuan. Pernyataan ini diperjelas oleh Ketua Perempuan Hanura, Dra. Rodiah yang mengajak para kaum perempuan untuk mencoblos pasangan HARUM. Lebih lanjut ia juga menyatakan bahwa perempuan perlu dihargai dan tidak dikhianati, sehingga bagi para perempuan yang anti poligami untuk memilih pasangan HARUM.
Pasangan HARUM saat kampanye di Lapangan Pragas
Sementara cawagub pasangan HARUM, DR. TGH. Lalu Abdul Muhyi Abidin, MA, dalam orasi politiknya lebih menekankan bahwa paket HARUM datang ke Sumbawa dengan hati yang penuh cinta, kebanggaan dan rasa persahabatan. Pasangan HARUM ingin menciptakan kepemimpinan rakyat dan bukan kepemimpinan feodal, selain itu tidak membangun bangunan mercusuar atau monumental tetapi menyengsarakan rakyat. Pasangan ini justru ingin mengirimkan anggaran yang ada untuk rakyat dengan mengirimkannya langsung kedesa-desa.
Cagub pasangan HARUM, Drs. H. Harun Al Rasyid, M.Si., dalam orasi politiknya bahkan memaparkan beberapa poin yang cukup pedas, terkait figur pasangan calon lainnya dengan menyatakan bahwa pemimpin yang ahli dalam pemerintahan adalah pasangan HARUM, kalau pasangan lain hanya cukup untuk menjaga ponpes atau madrasahnya saja. Oleh karena itu HARUM bisa mernagkul semua golongan, tetapi pemimpin lain hanya mementingkan kelompoknya saja. Dibagian lain, Harun juga menyorot adanya kebohongan dari pernyataan pasangan lain yang mengatakan akan merangkul semua golongan dimedia televisi, padahal justru mereka hanya memikirkan kelompoknya saja dan bukan memikirkan masyarakat. Hal yang sama yang terjadi pada pakaian yang dikenakan oleh pasangan HARUM adalah batik Sasambo yang mencerminkan pakaian nasional dari NTB. Sementara pasangan lain justru mengenakan pakaian yang berasal dari Mekkah atau Eropa, bahkan ada yang menonjolkan kesukuan. Hal ini dianggap oleh Harun diidentikkan dengan memikirkan kelompoknya saja dan bukan memikirkan masyarakat NTB. (WS)

Hindari Cafe Batu Gong Jilid II dan Pekat, Tim Opgab Turun Razia

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Tim Opgab yang dikomandani langsung Kasat Pol PP, I Made Patria, S.AP., Jum'at malam (03/5) bergerak melakukan razia kebeberapa lokasi, diantaranya lokasi bekas Cafe Batu Gong, lokasi yang diduga terjadi praktek prostitusi terselubung, dan menyasar kost-kost an diwilayah Brang Biji. Tim opgab yang terdiri dari Satpol PP, TNI dan POM, dibantu Camat Labuhan Badas, Hikmawan, SH., ini melakukan razia untuk menindaklanjuti adanya informasi yang masuk, yang menyatakan bahwa ada indikasi telah terjadi upaya menghidupkan kembali lokasi Cafe Batu Gong, dan informasi akan adanya praktek penyakit masyarakat (pekat) dibeberapa lokasi yang menjadi target operasi.
Tim Opgab saat menyasar kost-kostan
Berdasarkan pantauan WARTASumbawa yang ikut dalam rombongan Opgab tersebut, operasi dimulai dengan menuju lokasi bekas Cafe Batu Gong untuk menemukan adanya dugaan keterlibatan PNS yang disinyalir kembali memulai aktifitas yang sama seperti ketika Cafe berdiri. Namun tim tidak menemukan  fakta yang sesuai dilapangan, tetapi tim menemukan adanya aktifitas semacam warung yang berada diwilayah Dusun Sampar Maras. Dari hasil pertemuan tersebut, pihak pemilik usaha, Syarifuddin yang didampingi Kadus Sampar Maras, Zakaria dan Ketua Asosiasi Pengusaha Cafe Batu Gong, Saodah, menyatakan bahwa usaha tersebut merupakan usaha untuk menyambung hidup, karena tempat usaha miliknya berupa warung sudah dihancurkan oleh Pemkab Sumbawa pada saat pembongkaran bangunan Cafe seluruhnya di Batu Gong pada bulan Januari silam. Sementara Pemkab Sumbawa dinilainya tidak memberikan jalan keluar bagi dirinya untuk mencari lapangan pekerjaan setelah warungnya ikut terbongkar.
Setelah terjadi kesepakatan antara seluruh pihak, bahwa pihak Dusun Sampar Maras dan Asosiasi Pengusaha Cafe akan menunggu hasil keputusan dari Pemkab Sumbawa terkait tindak lanjut rencana Pemkab Sumbawa untuk menjadikan wilayah Batu Gong menjadi kawasan wisata. Sementara tim meminta kepada seluruh pihak yang terkait dengan aktifitas usaha di Batu Gong untuk menunggu hasil keputusan dari Pemkab Sumbawa.
"Memang kita temukan adanya warung, namun warung itu untuk menambah penghasilan mereka setelah kehilangan mata pencaharian, karena warungnya terbuka. Sejauh ini secara umum kondisi sangat kondusif, namun kedepan kita menginginkan mereka mengurus ijin sesuai dengan peruntukkannya, rumah makan atau restoran", ujar I Made Patria. 
Pernyataan Kasat Pol PP juga diamini oleh Camat Labuhan Badas, Hikmawan, SH., yang mendorong agar mereka segera mengurus ijin peruntukkannya sesuai zona yang ditetapkan dalam Perbup No. 11 Tahun 2012 tentang penataan kawasan Batu Gong. 
"Untuk menghindari adanya muncul kembali Batu Gong II, kegiatan yang ada masih bisa ditolerir  sehingga pada prinsipnya kami mengarahkan agar mereka bisa meminta ijin secara resmi kepada pemerintah sesuai dengan zona-zona yang ditentukan dalam Perbup No. 11 Tahun 2012. Kalau saya melihat pada prinsipnya pengusaha-pengusaha ini sadar akan hukum dan mereka menunggu apa yang menjadi keputusan pemerintah atau arahan pemerintah, mereka akan patuhi", imbuh Hikmawan.
Sementara dari hasil razia kebeberapa lokasi kost-kostan dan lokasi yang terindikasi terjadi praktek prostitusi, tim tidak menemukan satupun barang bukti yang bisa diamankan, sehingga muncul dugaan bahwa operasi ini telah bocor sebelumnya. (WS)

Kamis, 02 Mei 2013

Peringati Hardiknas, LMND Orasi di Jam Gadang

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Memperingati Hardiknas yang jatuh pada 2 Mei 2013, aktivis LMND yang dipimpin korlapnya, Khaeruddin, melakukan orasi di simpang Jam Gadang, Sumbawa Besar, Kamis (02/5). Aksi yang dimulai dengan melakukan long march dari Lapangan Pahlawan ini, dan berhenti untuk melakukan orasi di simpang Jam Gadang, mendapat pengawalan dari pihak kepolisian.

Massa LMND orasi di Simpang Jam Gadang
Dalam pernyataan sikap yang disebarkan kepada masyarakat, LMND mengkritisi kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan dan keterbatasan biaya bagi anak yang kurang mampu, membuat pendidikan dinegara ini menjadi suatu masalah yang kompleks. Dibutuhkan peran dari pemerintah dalam membangun pendidikan, padahal didalam konstitusi tertinggi dinegara kita yaitu UU 1945 pasal 31 ayat 1 sudah sangat jelas mengatakan bahwa setiap warga masyarakat Indonesia berhak mendapatkan pendidikan yang layak dan kualitas. Namun masih terdapat kesenjangan kualitas pendidikan antara sekolah di kota dengan sekolah yang ada di daerah-daerah pedesaan. Artinya banyak anak-anak usia sekolah yang belum mendapatkan pendidikan yang layak, atau bahkan tidak sama sekali. Jangankan didaerah pedalaman, di ibukota sekalipun masih dapat ditemukan anak-anak yang tidak sekolah, karena tuntutan ekonomi dan kesadaran akan pentingnya pendidikan.
LMND berharap agar peran pemerintah dapat lebih fokus dalam mementingkan kebutuhan pendidikan bagi anak-anak, serta kecermatan pemerintah dalam mengembangkan potensi anak, karena tidak sedikit anak-anak yang berpotensi tidak mendapat perhatian dari negara. Akan tetapi justru lebih mendapat perhatian dari negara lain.
Sementara itu, terkait dengan peringatan Hardiknas kali ini, LMND menuntut dua hal, yaitu jalankan amanat Pasal 33 UUD 1945 sebagai jalan keluar terhadap kondisi negara kita yang carut marut, dan berikan pendidikan yang gratis, ilmiah, demokratis serta berkualitas kepada warga negara Indonesia.
Informasi yang diperoleh WARTASumbawa bahwa aksi yang seharusnya dilakukan juga di Kantor Diknas Kab. Sumbawa batal dilakukan, karena menurut salah satu sumber menyatakan bahwa aksi tersebut dibubarkan oleh aparat karena tidak mengantungi ijin dari Polres Sumbawa. (WS)

Minggu, 28 April 2013

TGB-Amin Kumpulkan Caleg Parpol Koalisi Pendukung

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Bertempat dikediaman Ketua Tim Pemenangan Pasangan TGB-Amin yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Kab. Sumbawa, Syamsul Fikri AR, S.Ag., M.Si., minggu malam (28/4), Pasangan TGB-Amin mengumpulkan para caleg parpol koalisi pendukung pasangan TGB-Amin dan juga pimpinan parpol koalisi. Dalam pertemuan yang dibalut dengan acara silaturahmi TGB-Amin dengan para caleg, tampak beberapa petinggi, ketua dan jajaran pengurus tingkat kabupaten yang juga hadir untuk memberikan dukungan. ratusan caleg tersebut sengaja dikumpulkan untuk mendengarkan paparan strategis menyangkut langkah-langkah pemenangan tim pasangan TGB-Amin.
TGB-Amin saat pemberian arahan kepada para caleg
Dalam pertemuan yang singkat tersebut, TGB dan cawagub Muh. Amin, SH., M.Si., menyampaikan bahwa tim pemenangan pasangan TGB-Amin memiliki beberapa langkah penting yang strategis dalam menghadapi pelaksanaan Pemilukada NTB pada 13 Mei 2013 mendatang, salah satunya adalah dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan santun tanpa harus menjatuhkan pasangan lain. TGB juga berpesan kepada para caleg dan pimpinan parpol koalisi pendukung untuk dapat mendorong masyarakat agar menjadi pemilih yang cerdas, karena hasil dari 13 Mei 2013 akan menentukan langkah dari para caleg pada Pemilu Legislatif tahun 2014 mendatang.
Dalam kesempatan itu juga, TGB sangat mengharapkan agar para caleg parpol koalisi tingkat kabupaten untuk bekerja ikhlas, dengan satu garis komando yang terorganisir. Sehingga apa yang disampaikan kepada masyarakat nanti, bisa selaras dengan apa yang disampaikan oleh pasangan TGB-Amin pada saat kampanye tadi sore di Lapangan Pragas, Sumbawa Besar.
Sebelum digelar acara pertemuan TGB-Amin dengan para caleg ini, rombongan tim pemenangan tingkat propinsi telah melakukan pertemuan dan siltaturahmi dengan beberapa kalangan dan elemen masyarakat, diantaranya kunjungan ke Pondok Pesantren Al Mubarok, shalat Maghrib berjama'ah di Masjid Karang Cemes, dan temu muka dengan masyarakat lainnya yang terlihat memang sudah dijadwalkan sebelumnya oleh tim pemenangan. (WS)



Kampanye TGB-Amin di Lapangan Pragas, Sumbawa Besar

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Pelaksanaan Pemilukada NTB Tahun 2013 di Kab. Sumbawa diawali hari ini, Minggu (28/4) dengan acara kampanye terbuka dari pasangan TGB-Amin di Lapangan Pragas, Sumbawa Besar, yang menghadirkan ratusan massa yang menyemut terutama dari massa simpatisan parpol koalisi pendukung TGB-Amin. Dalam kampanye terbuka pasangan TGB-Amin ini tidak tanggung-tanggung, selain menghadirkan pimpinan parpol koalisi pendukung tingkat kabupaten, juga dihadirkan seluruh anggota DPRD dan para caleg tingkat propinsi NTB dari parpol koalisi pendukung.
TGB-Amin saat kampanye di Lap. Pragas
Ketua tim pemenangan parpol koalisi TGB-Amin, TGH. Mahally Fikri dalam kampanyenya meminta kepada para simpatisan untuk menetapkan pilihan dalam memilih pasangan TGB-Amin pada 13 Mei 2013, dengan cara menyatukan barisan dan juga hati bahwa pada tanggal tersebut Insya Allah masyarakat akan memilih TGB-Amin. Selain itu, TGH Mahallly Fikri menekankan kepada para massa simpatisan agar apapun bentuk kampanye hitam yang dilakukan tim pasangan lain yang menjelekkan TGB-Amin jangan pernah dipercaya, karena ucapan itu merupakan ucapan dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Ketua tim pemenangan TGB-Amin tingkat Kab. Sumbawa yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Kab. Sumbawa, Syamsul Fikri AR, S.Ag., M.Si, dalam kampanyenya pada itninya mengajak seluruh masyarakat Kab. Sumbawa agar memilih pasangan TGB-Amin, dan tidak ada hal lain yang harus dilakukan yaitu mencoblos nomor urut 1.
Sementara cawagub pasangan TGB-Amin, Muh. Amin, SH., M.Si., dalam orasinya politik yang sangat singkat hanya menjelaskan kepada massa simpatisan bahwa sebagai Orang Sumbawa, dirinya sangat berharap kepada semua masyarakat di Tanah Sumbawa untuk mendukung pasangan TGB-Amin, karena ada banyak program yang akan dijalankan apabila ditakdirkan menjadi pemenang dalam Pemilukada NTB 2013 mendatang, salah satunya adalah mensejahterakan masyarakat dipelosok-pelosok yang jauh dari kota.
seorang
Sedangkan dalam acara puncak orasi politik pada kampanye terbuka ini, cagub TGB menyatakan bahwa apabila terpilih dan dipercaya kembali untuk memimpin NTB, maka pasangan TGB-Amin akan menjalankan program-program yang sempat tertunda, diantaranya menyelesaikan pembangunan jalan ke Desa Tepal, Kec. Batu Lanteh. Dilain sisi sudah banyak contoh keberhasilan program pembangunan sarana jalan, seperti pembangunan jalan lingkar selatan yang menghubungkan KSB dengan Kec. Lunyuk, Kab. Sumbawa, jalan propinsi dari Tano sampai Bima dan juga jalan bypass di Sumbawa Besar, Kab. Sumbawa. Termasuk keberhasilan pembangunan BIL yang cukup membantu jama'ah haji NTB.
TGB juga menyampaikan bahwa Sumbawa dan Lombok adalah satu, oleh karena itu perlu disatukan visi dan misi agar pada 13 Mei 2013 mendatang, seluruh simpatisan dan masyarakat bisa bersama-sama menyoblos TGB-Amin. Sekaligus membuktikan apakah benar jika orang-orang Sumbawa berkomitmen untuk memilih TGB-Amin atau hanya kata-katanya saja.
Selesai kampanye terbuka di Lapangan Pragas, rombongan pasangan TGB-Amin bergerak menuju Ponpes Al Mubarok, Kampung Bugis, untuk melakukan silaturahmi dengan pimpinan dan para santri. (WS)

Senin, 22 April 2013

KPUD Sumbawa Diserbu Parpol

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Ratusan massa parpol terlihat berduyun-duyun mendatangi kantor KPUD Sumbawa di Jl. Garuda, Senin (22/4) sebagai bagian dari proses pendaftaran hari terakhir dari para bacaleg parpol peserta Pemilu Legislatif 2014. Terlihat sejak pagi sampai sore hari batas waktu pendaftaran pukul 16.00 Wita, massa parpol menyemut untuk turut mendampingi para pengurus dan bacalegnya mendaftarkan diri. Beberapa partai sisa yang belum mendaftarkan diri, selain dari 4 parpol yaitu PDI-P, Hanura, PAN dan PKS, yang sebelumnya telah selesai mendaftarkan diri, tampak bergantian mengikuti proses kelengkapan administrasi oleh pihak staf KPUD Sumbawa yang didampingi oleh seluruh pimpinan terasnya.
Pimpinan teras parpol diterima oleh Ketua KPUD Sumbawa
Parpol yang mendaftarkan diri secara berurutan pada hari terakhir batas waktu yang telah ditetapkan oleh KPU Pusat ini, yaitu Nasdem, PPP, Gerindra, PBB, PKPI, Demokrat, Golkar, dan PKB. Seluruh parpol yang mendaftar didampingi oleh para pimpinan pengurus tingkat kabupaten yang juga merupakan bacaleg partainya masing-masing. 
Dari wawancara yang dilakukan WARTASumbawa terhadap seluruh pimpinan partai secara umum menyatakan nada optimis menyangkut perolehan suara pada Pemilu Legislatif 2014 mendatang, bahkan secara terang-terangan beberapa parpol menargetkan partainya dapat menjadi partai yang mendominasi perolehan kursi di DPRD Kab. Sumbawa yaitu 9 s/d 10 kursi. Terlepas dari pernyataan yang mengidentikkan optimisme berlebihan, namun patut diapresiasi bahwa pelaksanaan Pemilu Legislatif 2014 saat ini memunculkan asa baru bagi para bacaleg yang akan bertarung untuk menjadi anggota dewan di DPRD Kab. Sumbawa, terutama bagi para bacaleg muka-muka baru, karena pada Pileg mendatang ini banyak pengurus teras tingkat kabupaten yang merupakan muka lama di DPRD Kab. Sumbawa yang tidak lagi mengincar posisi di DPRD tingkat kabupaten melainkan sudah pada tingkat DPRD Propinsi NTB. (WS)

Sidang Lanjutan Terdakwa Provokator Kasus 221

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Sidang lanjutan para terdakwa provokator kembali digelar di kantor Pengadilan Negeri (PN) Sumbawa Besar, Senin (22/4) dengan menghadirkan 6 orang terdakwa, yaitu masing-masing Ju alias Aron (33 thn), Ar alias Lale (50 thn), AHM (36 thn), HM (44 thn), AS (32 thn), dan YP (25 thn). Puluhan pengunjung sidang yang over kapasitas menjadi bukti ketertarikan masyarakat terhadap persidangan para terdakwa provokator ini. Bahkan sepanjang pelaksanaan sidang terhadap pelaku yang berhubungan langsung dengan kasus konflik sosial Sumbawa pada 22 Januari 2013 lalu ini, baru pada sidang kali ini pelaksanaannya dipadati oleh massa yang ingin menonton. Agenda sidang yang secara umum masih dalam tahap pemeriksaan saksi ini berlangsung lebih lama, yang dimulai sejak pukul 11.00 Wita dan berakhir sekitar pukul 15.30 Wita. 
YP (25 thn) saat sidang perdana berkonsultasi dengan PH
Dalam sidang pertama dihadirkan terdakwa Ju alias Aron (33 thn) dipimpin oleh hakim Jhonical RF. Sine, SH. sebagai Hakim Ketua didampingi Didimus Hartanto, SH dan M. Aunur Rofik, SH sebagai Hakim Anggota. Sedangkan JPU, Mufti Nur Irawan, SH. dan sebagai PH terdakwa adalah Kamil Takwim, SH. Sementara dalam sidang kedua dihadirkan terdakwa Ar alias Lale (50 thn) dipimpin oleh Wempi WJ. Duka, SH sebagai Hakim Ketua didampingi Didimus Hartanto, SH dan M. Aunur Rofik, SH sebagai Hakim Anggota. JPU yaitu Mufti Nur Irawan, SH dan Sahdi, SH, dengan PH terdakwa, Kamil Takwim, SH dan Harmono, SH.
Pada sidang ketiga, terdakwa AHM (36 thn) dihadirkan dengan dipimpin oleh Wempi WJ. Duka, SH sebagai Hakim Ketua didampingi Didimus Hartanto, SH dan M. Aunur Rofiq, SH sebagai Hakim Anggota. JPU yaitu Mufti Nur Irawan, SH, dan PH terdakwa adalah Ahmadul Kusasi, SH. Sidang keempat dihadirkan terdakwa HM (44 thn) dan AS (32 thn) dalam satu paket, yang dipimpin oleh Dedi Herianto, SH sebagai Hakim Ketua, didampingi Didimus Hartanto, SH dan Hendriwanto, SH sebagai Hakim Anggota. JPU, Dicky Andi Firmansyah, SH dan PH terdakwa yaitu Kamil Takwim, SH dan Harmono, SH.
Sementara pada sidang kelima atau terakhir, dihadirkan terdakwa YP (25 thn), yang dipimpin oleh Jhonical RF. Sine, SH sebagai Hakim Ketua, didampingi Faturrohman , SH dan Hendriwanto, SH sebagai Hakim Anggota. Sementara JPU, Sahdi, SH dan Penasehat Hukum terdakwa yaitu Kamil Takwim, SH dan Harmono, SH.
Seluruh persidangan saat ini secara bersamaan akan dilanjutkan pada Kamis (25/4) dengan agenda pemeriksaan lanjutan terhadap saksi-saksi yang ada. (WS)

Tolak PT. NNT di Dodo-Rinti, GMP2L Demo Kantor Perwakilan PT. NNT

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Bermodalkan hanya dengan massa yang cukup sedikit, namun tidak menyurutkan niat Gerakan Mahasiswa Pemuda Peduli Lingkungan (GMP2L) untuk melakukan demo ke kantor perwakilan PT. NNT Sumbawa Besar, Jl. Garuda, Sumbawa Besar, Senin (22/04). Dipimpin korlapnya, M. Tauhid, massa menutup setengah badan jalan protokol sambil melakukan orasi yang pada intinya menolak keberadaan PT. NNT. Adapun tuntutan GMP2L yang disampaikan kepada pihak perwakilan PT. NNT, yaitu tolak PT. NNT di Dodo-Rinti, stop eksploitasi hutan, optimalisasi penjagaan dan pengawasan hutan, serta bangun bendungan stop pertambangan.


Dalam pernyataan sikapnya, GMP2L menyatakan bahwa apa yang diamanatkan pasal 33 UUD 1945 yang menjadi dasar hukum, hanya menjadi payung bagi para kapitalis yang hanya bermodalkan Kontrak Karya (KK) untuk mengeruk kekayaan alam. Anehnya keberadaan PT. NNT malah dibanggakan oleh beberapa kalangan karena menciptakan lapangan pekerjaan, terutama pemerintah yang sekaligus sebagai agennya dalam memperlancar kekuasaan untuk memperkaya diri dengan dalil pembangunan dan kemakmuran rakyat. Namun apa gunanya itu ketika alam kita dirusak.
GMP2L lebih lanjut mengungkapkan bahwa rakyat hanya dijadikan kambing hitam dari bentuk kerakusan penguasa/pengusaha dan rakyat hanya bisa diam dan tidak tahu harus berbuat apa. Namun hari ini sudah saatnya rakyat sadar bahwa kemakmuran bukan terlahir dari pengerukan kekayaan alam secara besar-besaran. (WS)

Hari Bumi, FKR Demo Polres dan Kantor Bupati Sumbawa

Sumbawa, Besar, WARTASumbawa.
Memperingati Hari Bumi yang jatuh pada 22 April 2013, puluhan massa tiga kelompok, yaitu GERPAD, JANKIS, dan  KOKAM, telah bergabung dalam Front Keadilan Rakyat (FKR) dipimpin oleh M. Soleh alias Siso. Sebagai bentuk aksi, mereka melakukan teatrikal didepan jalan raya Kantor Polres Sumbawa dan Kantor Bupati Sumbawa, sambil melakukan orasi dengan tema "Pemilu Tidak Penting, Selamatkan Lingkungan yang Lebih Penting". Dalam tuntutannya FKR menyatakan yaitu tolak PT. NNT di Dodo-Rinti, stop eksploitasi hutan, bangun bendungan bukan pertambangan, dan naikkan harga komoditi petani (cabe, jagung. dll).
Aksi demo FKR mendapat pengawalan dari aparat SatpolPP
Dalam pernyataan sikapnya kepada WARTASumbawa, FKR menuliskan bahwa sejarah Indonesia adalah sejarah penindasan, dan sejarah bagaimana perebutan sumber-sumber energi yang arahnya pasti merusak bumi. Pasal 33 UUD 1945 hanya menjadi payung buat kapitalis dan pemerintah sebagai agennya didalam negeri ini untuk memperlancar dominasi kekuasaannya, maka maknanya dari kita bernegara hanya keluar dari penjajahan fisik kemudian masuk pada penjajahan ekonomi dan politik yang memiskinkan.
FKR juga menyinggung tentang Pemilukada yang sebentar lagi terlaksana dengan menyatakan bahwa dalam satu bulan ini kita akan dijejali oleh tampang para pengemis suara yang akan bertarung untuk dipilih sebagai Gubernur NTB. Gambarnya dimana-mana, mulai dari depan toko sampai ditempat-tempat sampah dengan segala janji-janji busuknya. Padahal kita tahu bahwa mereka nantinya akan menjadi agen baru bagi para pengusaha dan yang bisa mereka lakukan hanya korupsi uang belanja sosial dana bantuan pendidikan, kesehatan, dll.
Dalam aksinya, tidak ada satupun perwakilan dari dua institusi yang menemui massa FKR yang melakukan aksi long march sepanjang perjalanan hingga berakhirnya demo tersebut. (WS)

Jumat, 19 April 2013

PAN Daftarkan Bacalegnya ke KPUD Sumbawa

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Puluhan pengurus dan bacaleg dari DPC PAN Kab. Sumbawa yang akan bertarung pada Pemilu Legislatif 2014 tingkat DPRD Kab/Kota, Jum'at sore ini (19/4) mendatangi kantor KPUD Sumbawa untuk mendaftarkan bacalegnya. Rombongan yang dipimpin oleh Ketua dan Sekjen DPC PAN Kab. Sumbawa, Burhanuddin Jafar Salam, SH. dan Lukmanul Hakim, S.IP., diterima langsung oleh Ketua KPUD Sumbawa, Suhardi So'ud, SE., yang didampingi oleh Nurul Khaerani, S.IP dan para staf kantor tersebut.
Pendaftaran bacaleg DPC PAN Kab. Sumbawa
Kedatangan rombongan berlambang matahari ini sebenarnya dijadwalkan setelah shalat Jum'at sekitar pukul 14.00 Wita telat satu jam dikarenakan adanya persiapan keberangkatan dan bahan administrasi yang akan dibawa ke kantor KPUD Sumbawa. Menurut Sekjen DPC PAN Kab. Sumbawa, Lukmanul Hakim, bahwa persiapan administrasi ini baru saja selesai menjelang subuh, sehingga waktu persiapan keberangkatan rombongan menjadi sangat sempit, dan baru pada sore hari ini saja bisa didaftarkan langsung.
DPC PAN Kab. Sumbawa telah mendaftarkan sebanyak 45 bacalegnya pada 5 Dapil yang ada, dan secara keseluruhan total bacaleg terbagi atas 30 orang caleg laki-laki dan 15 caleg perempuan, dan masing-masing dapil sudah mengakomodir syarat menyangkut keterwakilan perempuan. Pihak KPUD Sumbawa yang menerima pendaftaran langsung melakukan pemeriksaan kelengkapan berkas pendaftaran dari PAN, yang langsung ditangani oleh Lukmanul Hakim, S.IP.
Pantauan langsung WARTASumbawa dilokasi pendaftaran, tampak Bacaleg DPC PAN Kab. Sumbawa merupakan figur-figur yang sudah tidak asing dimata masyarakat Sumbawa, terlebih lagi sebagian besar juga merupakan tokoh-tokoh atau aktivis pergerakan yang sudah cukup sering terdengar dan terlihat oleh masyarakat, seperti Sofyan "Koplut", Alwan Hidayat, dan Yunus Supriadi. Sementara itu tampak juga anggota DPRD Kab. Sumbawa dari PDK, Ida Rahayu, BA., yang kelihatannya pindah haluan sebagai caleg PAN dari Dapil III yang terdiri dari Kec. Unter Iwes, Kec.  Labuhan Badas, dan Kec. Batu Lanteh. (WS)

Rabu, 17 April 2013

Sidang Lanjutan Terdakwa Penjarahan di PN Sumbawa Besar

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Untuk kesekian kalinya PN Sumbawa Besar melakukan sidang lanjutan terhadap para terdakwa penjarahan, pengrusakan dan pembakaran pada konflik sosial di Sumbawa, 22 Januari 2013 lalu. Rabu (17/4) siang ini, kembali dihadapkan dua orang terdakwa, yaitu Iw (33 thn), warga Dusun Pamulung, Desa Karang Dima, Kec. Labuhan Badas, dan MY (29 thn), warga Desa Empang Bawah, Kec. Empang, dalam satu berkas kasus pidana. Sidang dengan agenda pembacaan keputusan oleh majelis hakim yang diketuai oleh Jhonical RF. Sine, SH dan JPU, Sahdi, SH ini merupakan sidang kedua setelah sidang pertama sebelumnya menghadirkan AHM (36 thn), terdakwa provokator pemicu konflik sosial tersebut.
Salah satu terdakwa penjarahan yang duduk dikursi pesakitan
Dalam putusannya, majelis hakim menyatakan bahwa kedua terdakwa dihukum penjara selama 4 bulan dipotong masa tahanan. Keputusan ini sama dengan keputusan hakim pada sidang-sidang sebelumnya yang berlangsung marathon sejak Senin (15/4) dengan menghadirkan terdakwa SS (29 thn), Sap (22 thn) dan AS (20 thn), yang juga telah dihukum penjara selama 4 bulan dipotong masa tahanan. Beberapa terdakwa lainnya bahkan masih dalam tahap pemeriksaan saksi-saksi, seperti MA (32 thn), dan Jam alias Iyek (33 thn), yang sama-sama merupakan warga Desa Utan, Kec. Utan.
Sejauh ini dengan rata-rata para terdakwa penjarahan, pengrusakan dan pembakaran dihukum oleh para pengadil meja hijau yang bervariasi antara 2 s/d 6 bulan, maka dalam waktu dekat para terdakwa ini sudah bisa menghirup udara bebas karena mereka telah ditahan sejak Januari 2013, tidak begitu lama setelah peristiwa konflik sosial di Sumbawa pecah tepatnya pada 22 Januari 2013. (WS)






 

Sidang Perdana Terdakwa Provokator Lainnya di PN Sumbawa Besar

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Sidang perdana terhadap terdakwa provokator lainnya, AHM (36 thn) kembali dilaksanakan di Kantor PN Sumbawa, Rabu siang ini (17/4). Dihadiri oleh puluhan massa yang menonton jalannya sidang, AHM, warga Kampung Kauman, Desa Labuhan, Kec. Labuhan Badas, yang juga salah satu penggiat LSM di Sumbawa ini terlihat tenang menjalani agenda sidang saat ini yaitu pembacaan dakwaan oleh JPU, Dicky Andi Firmansyah, SH dan Mufti Nur Irawan, SH dari Kantor Kejaksaan Negeri Sumbawa. 
AHM (36 thn) sedang mencermati pembacaan dakwaan JPU
Sidang kali ini dipimpin oleh Wempy WJ. Duka, SH. sebagai Hakim Ketua didampingi Faturrohman, SH dan Hendrywanto, SH. sebagai Hakim Anggota. Sedangkan Penasehat Hukum terdakwa ditunjuk Ahmadul Kusasi, SH untuk mendampingi terdakwa dalam memberikan pembelaan hukum.
Dalam pembacaan dakwaannya, JPU menyatakan bahwa terdakwa diancam pidana dalam Pasal 160 KUHP jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, Pasal 160 KUHP jo. Pasal 56 ayat (1) KUHP dan Pasal 170 ayat (1) KUHP. Sementara PH terdakwa, Ahmadul Kusasi menyatakan tidak memberikan tanggapan atas dakwaan JPU. Setelah melihat jalannya proses sidang, Hakim Ketua, Wempy WJ. Duka, SH memutuskan bahwa agenda sidang berikutnya pada Senin (22/4) mendatang akan dilanjutkan dengan agenda pemeriksaan saksi-saksi yang dihadapkan oleh JPU.
Seperti diberitakan sebelumnya bahwa sidang terhadap para terdakwa provokator sudah mulai dilakukan sejak Senin (17/4) kemarin yang telah menggelandang 4 terdakwa provokator lainnya ke kursi pesakitan, yaitu Ar alias Lale (49 thn), YP alias Frans (30), HM (40 thn) dan AS alias Robert (32 thn). Ini artinya masih akan ada sidang terhadap terdakwa provokator lainnya yang masih menunggu untuk berhadapan dengan meja pengadilan.
Berdasarkan pantauan langsung WARTASumbawa yang ikut hadir dalam proses persidangan terhadap para terdakwa provokator ini, walaupun pengunjung sidang yang ikut menonton jumlahnya lebih banyak dari biasanya atau terhadap sidang-sidang terdakwa kasus penjarahan, pengrusakan dan pembakaran, namun situasi keamanan dalam kondisi yang sangat tertib. Hal ini dikarenakan pihak kepolisian Polres Sumbawa menerapkan pengamanan yang ekstra ketat, dengan melakukan pemeriksaan pada tiga titik, baik mulai masuk areal Kantor PN Sumbawa Besar, pintu masuk gedung, dan pintu masuk ruang sidang. (WS)

Senin, 15 April 2013

Sidang Perdana Terdakwa Provokator Kerusuhan Sumbawa

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Sejak pukul 09.00 Wita, pasukan Kompi Brimob Sumbawa yang memback up pengamanan Polres Sumbawa sudah di-standby-kan, terkait dengan pelaksanaan sidang perdana terdakwa yang telah didakwa sebagai provokator dalam kasus konflik sosial di Sumbawa Besar pada 22 Januari 2013 atau lebih dikenal sebagai kasus 221. Sidang yang dilaksanakan pada Senin (15/4) di Kantor PN Sumbawa Besar ini cukup menyita perhatian aparat sehubungan dengan adanya isu yang berkembang akan adanya kericuhan pada sidang tersebut.
Suasana sidang Ar alias Lale (49 thn)
Dalam sidang kali ini, pihak Kejaksaan Negeri Sumbawa yang sebelumnya telah melimpahkan kasus ini kepada pengadilan, telah menghadirkan 4 orang terdakwa, masing-masing YP alias Frans (30 thn), Ar alias Lale (49 thn), HM (44 thn) dan AS alias Robert (32 thn) yang terbagi dalam tiga sidang. YP alias Frans (30 thn) ditangani oleh hakim ketua, Jhonical RF. Sine, SH  yang didampingi oleh M. Aunur Rofiq, SH dan Didimus Hertanto, SH sebagai hakim anggota. Sedangkan JPU adalah Sahdi, SH, dan PH yaitu Kamil Takwim, SH. Ar alias Lale (49 thn) ditangani oleh hakim ketua, Wempi WJ. Duka, SH yang didampingi  Didimus Hertanto, SH., dan Faturrohman  SH. sebagai hakim anggota. JPU adalah Sandi, SH dan PH dari Kamil Takwim, SH. Sementara HM (44 thn) dan AS (32 thn) ditangani oleh hakim ketua, Dedy Heriyanto, SH, yang didampingi Didimus Hertanto, SH dan Hendrywanto, SH sebagai hakim anggota. JPU adalah Dicky Andi Firmansyah, SH dan PH dari Kamil Takwim, SH.
Agenda sidang saat ini adalah pembacaan dakwaan oleh JPU terhadap para terdakwa. Dalam dakwaannya, JPU menyatakan bahwa para terdakwa diancam pidana dalam Pasal 160 KUHP jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, pasal 160 KUHP jo. Pasal 56 ayat (1) KUHP, dan Pasal 170 ayat (1) KUHP.  PH terdakwa, Kamil Takwim, SH menyatakan tidak akan mengajukan eksepsi terhadap dakwaan JPU tersebut. Setelah mendengar dakwaan JPU dan tanggapan PH terdakwa, majelis hakim memutuskan bahwa sidang akan dilanjutkan kembali pada Kamis (18/5) untuk Ar, HM dan AS. Sementara untuk kasus YP majelis hakim menyatakan akan dilanjutkan pada Kamis 22 April 2013.(WS)

Rabu, 10 April 2013

Sidang Lanjutan Kasus Penjarahan di PN Sumbawa Besar

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Sebanyak 4 orang terdakwa kasus penjarahan pada saat kasus kerusuhan Sumbawa 221 kembali dihadirkan pada sidang yang berlangsung hari ini, Rabu (10/4) di ruang sidang Kantor Pengadilan Negeri Sumbawa. Ke-4 terdakwa tersebut yaitu II (33 thn), MY (29 thn), SI (22 thn) dan AS (20 thn). Sedangkan agenda sidang pada hari ini adalah pembacaan tuntutan JPU terhadap dua orang terdakwa yaitu II dan MY. Sedangkan SI mendapat putusan hukuman dan AS masih dalam tahap pemeriksaan saksi.

Salah satu terdakwa saat pemeriksaan saksi
Pada sidang pertama yang menghadirkan II dan MY, majelis sidang yang dipimpin oleh hakim Jhonical RF. Sine, SH. tersebut, JPU, Sahdi, SH., membacakan tuntutan yang isinya menghukum terdakwa masing-masing II dan MY dengan hukuman 6 bulan penjara dipotong masa tahanan.
Sedangkan pada sidang kedua yang menghadirkan terdakwa SI (22 thn), majelis hakim yang dipimpin oleh hakim Jhonical RF. Sine, SH, dan JPU yang sama yaitu Sahdi, SH, menjatuhkan hukuman penjaran terhadap terdakwa selama 4 bulan penjara dipotong masa tahanan. Hukuman ini lebih ringan daripada tuntutan JPU selama 7 bulan penjara. Atas dasar putusan hakim tersebut, JPU menyatakan pikir-pikir. Sidang rencananya akan dilanjutkan pada pekan depan (17/4).
Sementara pada sidang ketiga, majelis hakim yang lagi-lagi dipimpin oleh hakim Jhonical RF. Sine, SH., dan JPU, Dicky Adi Firmansyah, SH., menghadirkan terdakwa AS (20 thn). Dalam sidang ini dihadirkan terdakwa lainnya yaitu EM (22 thn) sebagai saksi atas AS. (WS)