Halaman

Jumat, 25 Januari 2013

Pengarahan Bupati Sumbawa Kepada Pimpinan SKPD dan Perwakilan Masyarakat

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Terkait dengan persoalan aksi kerusuhan yang terjadi pada 22 Januari 2013 lalu di Kota Sumbawa Besar, Bupati Sumbawa, Drs. H. Jamaluddin Malik, Jum'at (25/01) sekitar pukul 09.00 Wita di Lantai 3, Kantor Bupati Sumbawa, mengumpulkan seluruh pimpinan SKPD/instansi/dinas dan perwakilan masyarakat untuk memberikan pengarahan terhadap persoalan situasi dan kondisi pasca aksi kerusuhan lalu. Bupati Sumbawa yang didampingi oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) minus Kapolres Sumbawa, yang terdiri dari Ketua DPRD, H. Farhan Bulkiyah, SP., Dandim 1607/Sumbawa, Letkol Inf. Agus Supriyanto, Kajari, Sugeng Hariyadi, SH., MH., dan Kepala PN Sumbawa Besar, Moh. Yulihadi, SH., MH., dalam pengarahannya menyatakan bahwa pertemuan saat ini adalah untuk menindaklanjuti pengarahan Gubernur NTB pada 23 Januari 2013, yaitu lima poin yang dua diantaranya telah dilakukan yakni autopsi dan pembongkaran cafe-cafe di Batu Gong.
Pengarahan Bupati di Lantai 3, Kantor Bupati Sumbawa
Bupati Sumbawa juga menyampaikan tiga hal yang menjadi harapan, yaitu masyarakat tidak lagi terpancing oleh isu-isu yang tidak bertanggungjawab, keamanan menjadi tanggungjawab bersama dan Kapolda telah meminta dukungan TNI sampai lima hari kedepan, dan penyebab terjadinya kerusuhan agar ditindak sesuai hukum yang berlaku. Harapan ini disampaikan oleh Bupati Sumbawa agar seluruh masyarakat mendukung langkah penegakan hukum, karena yang terjadi saat ini bukan lagi persoalan orang Sumbawa dengan orang Bali atau Islam dengan Hindu, akan tetapi ini adalah bagian dari tindakan kriminalitas. Selain itu juga masyarakat tidak lagi terjebak dengan isu-isu yang tidak benar.
Dandim 1607/Sumbawa, Letkol Inf. Agus Supriyanto, juga turut memberikan arahan yang pada intinya memohon agar dalam setiap kegiatan keagamaan, para pemuka agama turut menyampaikan ke masyarakat agar jangan sampai terprovokasi terhadap adanya SMS atau berita yang tidak jelas. 
"Jika kita terprovokasi dan menyebarluaskan berita tersebut maka dampaknya akan semakin besar", tegasnya. 
Dandim menambahkan bahwa selain itu masyarakat harus memberikan kepercayaan dan yakin kepada aparat untuk menyelesaikan persoalan ini. Masyarakat harus memiliki kerjasama dalam menjaga keamanan lingkungannya masinh-masing.
Sementara dalam pembacaan hasil autopsi yang dilakukan oleh tim dokter independen dari UNRAM, dr. Alfi Syamsu pada intinya mengatakan bahwa kesimpulan berdasarkan keilmuan sebagai dokter forensik dinyatakan apabila melihat luka-luka yang diderita oleh korban, diidentikkan sebagai luka yang biasa terjadi pada korban meninggal dunia akibat kecelakaan  lalu lintas. Sedangkan hasil lengkapnya akan disampaikan kepada penyidik. (WS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar