Halaman

Sabtu, 16 Februari 2013

Seminar Nasional di Kantor Bupati Sumbawa

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Kedatangan Meneg Ristek RI, Prof. Dr. Ir. Gusti Muhammad Hatta, M.Si., pada Jum'at kemarin (15/02) dalam rangka melakukan kunjungan kerja sekaligus menjadi keynote speaker dalam seminar nasional yang digagas oleh Universitas Tekhnologi Sumbawa (UTS). Disela-sela kunjungan kerjanya tersebut, Meneg Ristek RI menyempatkan diri melihat dari dekat perlombaan balap kuda di Desa Penyaring, Kec. Moyo Utara, ditengah-tengah agenda penting yang akan dihelat di Kab. Sumbawa, yaitu Seminar Nasional bertemakan Integrasi Tekhnologi, Industrialisasi dan Dunia Keuangan Menuju Pembangunan Indonesia Timur, yang dilaksanakan pada Sabtu (16/02) bertempat di Lt. 3, Kantor Bupati Sumbawa, Jl. Garuda No. 01, Sumbawa Besar.
Rektor UTS, DR. Zulkieflimansyah dalam sambutannya secara eksplisit menyatakan bahwa kehadiran UTS di Sumbawa merupakan bagian dari upaya menciptakan calon-calon pemimpin bagi NTB secara umum dan khususnya bagi Kab. Sumbawa. Selain itu keberadaan UTS merupakan hasil kerja keras karena banyaknya anggapan yang muncul bahwa secara pribadi sangat mudah untuk mendirikan UTS tersebut. "Banyak yang bilang bahwa saya ini akan mudah mencari uang ke perbankan-perbankan yang ada, padahal ternyata sangat susah karena harus membuat proposal yang banyak", ujar DR. Zul, pria asli Sumbawa yang saat ini duduk menjadi anggota DPR-RI.
Wabup Sumbawa dalam sambutannya
Dibagian lain, Wabup Sumbawa, Drs. H. Arasy Muhkan, yang membuka acara seminar nasional tersebut menyatakan bahwa Pemkab Sumbawa menyambut baik berdirinya UTS sebagai bagian dari upaya memajukan daerah bersama-sama. Usaha yang dirintis oleh DR. Zulkieflimansyah dalam mendatangkan tekhnokrat dan pelaku usaha, dipandang sebagai kesempatan emas yang patut untuk disyukuri. Pendirian UTS secara langsung dan tidak langsung akan membawa Sumbawa menjadi pusat perkembangan pengetahuan dan tekhnologi, sekaligus membuka peluang baru bagi masyarakat Sumbawa untuk mendapatkan efek dari berdirinya perguruan tinggi ini, termasuk upaya meningkatkan IPM Kab. Sumbawa. Pemkab Sumbawa menjamin akan men-support keberadaan UTS ini. "Pemkab Sumbawa tengah memikirkan rencana untuk mendukung pembukaan akses jalan terdekat yang menghubungkan lokasi kampus UTS dengan jalan negara", urai H. An, panggilan akrab Wabup Sumbawa.
Sementara dalam materi inti seminar nasional tersebut, Meneg Ristek RI, Prof. Dr. Ir. Gusti Muhammad Hatta, M.Si.,menguraikan tentang rancangan pengembangan Iptek di Indonesia Timur. Dalam penyampaiannya, Meneg Ristek menyatakan bahwa saat ini Indonesia sudah menghasilkan banyak penelitian, namun hanya sebatas prototype saja. "Kita ini sudah banyak menghasilkan penelitian, hanya saja banyak tertahan ditingkat prototype. Indonesia kalau dilihat secara internasional memiliki daya saing ke-46 dari semua negara didunia. Namun jika diamati, ternyata inovasi tinggi tetapi kesiapan tekhnologi belum tinggi. Untuk itu Ristek mendorong agar prototype tersebut bisa menjadi nyata", paparnya didepan peserta seminar. Beliau juga menyatakan bahwa tugas di Ristek saat ini adalah untuk mempertemukan ABG, yaitu Akademisi, Bisnismen dan Government, untuk lebih memajukan usaha tekhnologi yang sedang dikembangkan di Indonesia. Untuk itu setiap daerah harus memiliki pusat unggulan, dan tidak menumpuk disatu daerah saja. Saat ini Indonesia baru mempunyai 3 pusat unggulan, antara lain Kakao di Jember dan Sawit di Sumatera. (WS)

Pertemuan FKUB di Kantor Kemenag Sumbawa

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kab. Sumbawa kembali melakukan pertemuan, Sabtu (16/02) untuk membicarakan persoalan umat beragama yang saat ini terjadi di Kab. Sumbawa secara umumnya. Acara pertemuan yang langsung dihadiri Ketua FKUB, Drs. H. Umar Hasan, ini dihadiri oleh para pemuka agama yang ada di Sumbawa, seperti Wakil Sekretaris FKUB yang juga Kepala KUA Kec. Sumbawa, H. Faisal Salim, S.Ag., Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Sumbawa, I Made Suryadala, SP., Pemuka Agama Gereja Katolik Sumbawa, RM. Ignatius I Gede Adiamika Susila, Pr., dan undangan lainnya.
Dalam pertemuan tersebut, beberapa persoalan yang mencuat dalam pembahasannya, a.l : persoalan Batu Gong pasca dibongkarnya bangunan cafe-cafe, maraknya prostitusi, togel, dan peredaran miras, serta kondisi daerah pasca kerusuhan 221. Ketua FKUB, Drs. H. Umar Hasan, dalam paparan pembukanya mengatakan bahwa saat ini sudah banyak laporan yang masuk ke FKUB mengenai persoalan yang cukup menggangu hubungan antar umat beragama di Kab. Sumbawa, yaitu a.l kegiatan pembuatan miras secara masif di Kec. Utan, maraknya lalu lintas perburuan hewan babi di Kec. Labangka dan potensi konflik pasca diratakannya bangunan cafe disepanjang Batu Gong, Kec. Labuhan Badas, serta khususnya adalah miras dan togel didalam dan lingkar kota Sumbawa Besar.
Pertemuan FKUB Sumbawa dipimpin langsung Ketua FKUB
Sementara itu, Wakil Sekretaris FKUB, H. Faisal Salim, S.Ag., dalam kesempatannya mengutarakan adanya laporan masyarakat dari Desa Labuhan Sumbawa yang masuk ke Kantor Kemenag Sumbawa , yang merisaukan adanya dugaan praktek prostitusi dipinggir-pinggir pantai pasca pembongkaran cafe-cafe di Batu Gong. Selain itujuga munculnya kios-kios kecil menggunakan terpal dilokasi yang telah dibongkar sebelumnya di Batu Gong dan adanya permintaan dari beberapa pemilik cafe kepada PT. PLN Sumbawa agar segera menyambung kembali jaringan listrik kelokasi dimaksud. 
Anggota DPRD Kab. Sumbawa, Burhanuddin AB secara jelas bahkan menyatakan bahwa maraknya peredaran miras didominasi oleh masuknya miras dari luar Sumbawa, yaitu dari Lombok maupun Bali dengan menggunakan truk atau fuso yang tersamarkan oleh barang sembako bawaannya. Oleh karena itu saat ini penindakan harus menyentuh pada level penjualnya, bukan lagi membasmi pemakai mirasnya saja. Sementara maraknya kegiatan judi togel tidak terlepas dari keterlibatan oknum-oknum aparat sendiri, baik TNI/Polri yang disinyalir bermain dan mengambil keuntungan dari kegiatan tersebut. Sehingga tidak jarang menimbulkan kebencian yang justru lebih besar dibandingkan dengan oknum masyarakat biasa yang melakukan usaha judi togel ini.
Adapun hasil kesepakatan dalam pertemuan FKUB tersebut, a.l : FKUB akan menghadap Kapolres Sumbawa untuk membicarakan persoalan penyakit masyarakat (togel, prostitusi, miras dll) yang telah merusak moral masyarakat Sumbawa, dengan terlebih dahulu membawa data-data valid mengenai identifikasi secara deskriptif persoalan dimaksud. FKUB juga merencanakan akan membuat satgas yang dibentuk ketika persoalan yang sudah disampaikan kepada pihak kepolisian ini tidak mendapat respon atau tindak lanjut dari instansi yang berwenang, yang nantinya diisi oleh orang-orang yang direkomendasikan dari agama masing-masing sebanyak 20 orang/utusan. FKUB juga akan melakukan upaya sosialisasi kepada pimpinan agama dan tokoh agama akan pentingnya kehati-hatian dalam urusan asmara antara masyarakat Sumbawa yang Islam dengan masyarakat lain yang beragama non Islam. Terakhir, FKUB akan meningkatkan pendidikan agama bagi generasi muda dalam bentuk melakukan pertemuan atau koordinasi dengan dinas/instansi/lembaga terkait lainnya. (WS)

Saling Klaim Seekor Kerbau, Satu Orang Luka Tertebas Parang

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Hari Jum'at kemarin (15/02) mungkin bukan hari yang menguntungkan bagi Nasruddin (40 thn), warga Dusun Brang Kua, Desa Labuhan Aji, Pulau Moyo, Kec. Labuhan Badas. Gara-gara saling klaim ternak dengan tetangganya sendiri, yaitu S (21 thn), Nasruddin terpaksa menginap di RSUD Sumbawa Besar akibat ditebas parang oleh S, yang saat ini sudah ditahan di Polres Sumbawa. 
Nasruddin tergolek lemah di RSUD Sumbawa
Kasus kekerasan yang terjadi di Dusun Brang Kua, Desa Labuhan Aji ini dimulai setelah turun Jum'atan atau sekitar pukul 15.00 Wita, pada saat terjadi saling klaim seekor kerbau, antara Nasruddin dengan S. Nasruddin mengklaim bahwa kerbau tersebut adalah miliknya sesuai dengan bentuk fisik yang diketahuinya, sementara S juga mengakui ternak tersebut sebagai hewan peliharaannya. Saling adu mulut ini disaksikan oleh 6 orang warga dusun yang sama, yang kemudian hanya diam terpaku ketika S menghunus parang dan kemudian menebas ke arah Nasruddin. Aksi brutal S ini mengakibatkan Nasruddin mengalami luka tebas dileher, lengan kiri dan betis kiri. S tidak lama kemudian menyerahkan diri ke Kades setempat.
Kades Labuhan Aji, Thamrin menyatakan bahwa pelaku datang sendiri untuk menyerahkan diri dan menceritakan kejadian yang berujung pada tindak kekerasan tersebut. Kades Labuhan Aji kemudian langsung menghubungi Muspika setempat. Sekitar pukul 17.20 Wita, rombongan Muspika Kec. Labuhan Badas sampai dilokasi dan langsung mengamankan S untuk kemudian diamankan di Polres Sumbawa, sementara Camat Labuhan Badas langsung meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak melakukan tindakan balas dendam, karena pihak korban tidak menerima perlakuan S. 
Kasat Reskrim Polres Sumbawa, Iptu Erwan Yudha Prakarsa yang ditemui diruangannya menyatakan bahwa pelaku saat ini masih berada dalam tahanan Polres Sumbawa untuk pengembangan lebih lanjut, dan atas tindakannya, pelaku dijerat pasal 351 KUHP dengan ancaman kurungan 5 tahun penjara. 
Sementara itu, Nasruddin yang ditemui WARTASumbawa di RSUD Sumbawa masih tergolek lemah didampingi oleh keluarganya. "Saya tidak mau melawan, karena saya mau semuanya tidak jadi masalah berkepanjangan. Namun ketika saya mau menjelaskan, pelaku dengan tiba-tiba menebas saya", ujarnya lirih. (WS).

DPS Kab. Sumbawa pada Pilkada NTB 2013

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Daftar Pemilih Sementara (DPS) Kab. Sumbawa pada Pilkada NTB 2013 mendatang tercatat sebanyak 325.190 pemilih, yang terbagi atas pemilih laki-laki sebanyak 159.526 dan pemilih perempuan sebanyak 165.664, dengan jumlah TPS yang akan dipersiapkan sebanyak 944 TPS. Demikian penjelasan Kasubag Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPUD Sumbawa, Ismail Mude, ketika ditemui WARTASumbawa diruang kantornya, Kamis (14/02).
Dari 24 kecamatan se-Kab. Sumbawa, tercatat Kec. Sumbawa memiliki jumlah pemilih yang terbesar yaitu sebanyak 39.478 pemilih, terdiri dari 19.365 pemilih laki-laki dan 20.113 pemilih perempuan, dengan 115 TPS. Disusul Kec. Utan dengan 22.680 pemilih yang terdiri dari  10.900 pemilih laki-laki dan 11.780 pemilih perempuan, dengan 67 TPS. Kemudian Kec. Labuhan Badas dengan 22.600 pemilih yang terdiri dari 10.949 pemilih laki-laki dan 11.651 pemilih perempuan dengan 73 TPS. Kec. Alas dengan 21.863 pemilih yang terdiri dari 10.521 pemilih laki-laki dan 11.342 pemilih perempuan, dengan 56 TPS. Kec. Plampang dengan 20.666 pemilih yang terdiri dari 10.309 pemilih laki-laki dan 10.357 pemilih perempuan, dengan 61 TPS.
Sementara untuk jumlah pemilih yang paling sedikit, kecuali  Kec. Rhee diwilayah barat Sumbawa, hampir seluruhnya didominasi oleh kecamatan diwilayah selatan, yaitu Kec. Lantung dengan 2.370 pemilih yang terdiri dari 1.139 pemilih laki-laki dan 1.231 pemilih perempuan, dengan hanya 7 TPS saja. Diikuti oleh Kec. Orong Telu dengan 3.415 pemilih yang terdiri dari 1.793 pemilih laki-laki dan 1.622 pemilih perempuan, dengan 14 TPS. Disusul Kec. Ropang dengan 4.276 pemilih yang terdiri dari 2.179 pemilih laki-laki dan 2.097 pemilih perempuan, dengan 11 TPS. Kemudian Kec. Lenangguar dengan 5.317 pemilih yang terdiri dari 2.657 pemilih laki-laki dan 2.660 pemilih perempuan, dengan 13 TPS. Dilanjutkan Kec. Rhee sebanyak 5.572 pemilih yang terdiri dari 2.689 pemilih laki-laki dan 2.883 pemilih perempuan, dengan 16 TPS.
Sesuai jadwal tahapan Pilkada NTB 2013 bahwa DPS ini akan mengalami perbaikan sampai dengan 5 Maret 2013, yang akan dilakukan oleh petugas Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) yang ada ditingkat desa atau kelurahan. (WS)