Halaman

Rabu, 20 Maret 2013

Pertemuan Menteri PDT Dengan Pemda dan Tomas Kab. Sumbawa

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Setelah melakukan kunjungan dari Kab. Dompu, rombongan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), DR. Helmy Faisal Zaini, melakukan kunjungan kerja ke Kab. Sumbawa, rabu hari ini (20/3). Rombongan yang dijemput Patwal diperbatasan, tiba sekitar pukul 21.30 Wita dan langsung menggelar pertemuan dengan para pejabat lingkup Setda Sumbawa dan tokoh masyarakat Kab. Sumbawa. Tampak pula dalam pertemuan tersebut Wakil Ketua Komisi XI DPR-RI yang juga pendiri Universitas Tekhnologi Sumbawa (UTS), DR. Zulkiflimansyah, dan Direktur PT. Santos Jaya Abadi yang juga pengusaha Kopi "Kapal Api", Soedomo Margenoto.
Dalam sambutannya, Bupati Sumbawa, Drs. H. Jamaluddin Malik, menyatakan bahwa Kab. Sumbawa merupakan kabupaten terluas yang ada di NTB dan masih termasuk dalam kabupaten tertinggal di Indonesia. Namun dengan adanya program PIJAR (Sapi, Jagung dan Rumput Laut) yang merupakan program unggulan Propinsi NTB, memberikan kontribusi yang besar bagi pengentasan kemiskinan di Kab. Sumbawa. Sementara itu persoalan yang saat ini dihadapi oleh Kab. Sumbawa adalah menyangkut masalah air, oleh karena itu pemerintah daerah mengharapkan kepada UTS untuk bisa menghasilkan sebuah tekhnologi yang mampu menyuling air laut menjadi air bersih. JM juga menyebutkan bahwa pemerintah daerah sangat mengharapkan dukungan dari Kementerian PDT, karena dengan adanya dukungan tersebut maka diharapkan bisa melecut kerja keras agar Kab. Sumbawa bisa lebih baik lagi dari sekarang ini. 
Menteri PDT saat memberikan sambutannya
DR. Zulkiflimansyah yang didaulat untuk memberikan sambutannya, menyatakan bahwa kedatangan Menteri PDT ke Kab. Sumbawa, selain sebagai sahabat semasa di DPR-RI, juga saat ini beliau ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pembina UTS. Bahkan kedepan akan dibuat MoU antara UTS dengan Kementerian PDT sehingga UTS akan menjadi kampus pembina daerah tertinggal di NTB.
Dibagian lain, Direktur PT. Santos Jaya Abadi, Soedomo Mergonoto dalam sambutannya mengatakan bahwa keterlibatan dirinya di Sumbawa didasari atas pengamatannya setelah melihat kondisi daerah yang sangat minus akibat kurangnya ketersediaan air. Hal ini yang kemudian memicu inisiatif untuk membantu masyarakat dengan membuat program penanaman tanaman sisal bekerjasama dengan pemerintah daerah. Tanaman sisal akan cukup menjanjikan keuntungan bagi masyarakat Sumbawa. Kedepan, jagung yang semula menjadi tanaman pokok hanya akan menjadi tanaman tumpang sari, sementara tanaman sisal akan menjadi tanaman pokoknya. Dalam 5 atau 6 tahun kedepan, Kab. Sumbawa diharapkan bukan lagi digolongkan sebagai daerah tertinggal.
Sementara dalam pertemuan tersebut, Menteri PDT, DR. Helmy Faisal Zaini menyoroti tentang perlu adanya terobosan agar daerah tertinggal tidak lagi menjadi tertinggal. Kementerian PDT akan memberikan stimulus bantuan bagi daerah tertinggal dengan harapan dalam waktu 2 tahun kedepan ketertinggalan daerah-daerah ini bisa segera teratasi. Menteri PDT juga menyatakan bahwa kunjungan Kementerian PDT ke daerah tertinggal sebenarnya adalah belanja masalah, dan dari belanja tersebut ada tiga masalah yang saat ini sedang menjadi persoalan bagi daerah-daerah tertinggal, yaitu masalah fiskal atau kemampuan anggaran daerah bagi upaya pembangunan infrastruktur daerah, masalah kesehatan menyangkut keberadaan tenaga-tenaga medis, dan masalah banyaknya lahan terlantar atau lahan tidur yang tidak dimaksimalkan, sehingga Kementerian PDT mendorong agar bupati bisa melakukan intervensi dengan melakukan pemberdayaan terhadap keberadaan lahan terlantar atau lahan tidur tersebut.
Selain melakukan pertemuan, Menteri PDT juga menyerahkan bantuan kepada Kab. Sumbawa mencapai Rp. 3,88 milyar, yang terdiri dari bantuan stimulan dalam pengembangan sumber daya hayati, bantuan infrastruktur informasi dan telekomunikasi warung informasi masyarakat, bantuan kemandirian kelembagaan di kabupaten daerah tertinggal, bantuan peningkatan infrastruktur kesehatan air bersih, bantuan pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi pengembangan kawasan pedesaan didaerah tertinggal, dan bantuan DAK tahun 2013. (WS)