Halaman

Kamis, 29 November 2012

Limbah Emas Diduga Penyebab Tewasnya Hewan Ternak Warga

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Aktifitas pengolahan emas secara tradisional yang dilakukan oleh para penambang rakyat di Kec. Lape diduga kuat telah memakan korban hewan ternak warga setempat. Hal ini terlihat langsung dilapangan  setelah ditemukan adanya sejumlah hewan ternak sapi yang tewas didekat lokasi pembuangan limbah bekas penambangan. Pemandangan tersebut sungguh ironis mengingat walaupun terdapat bangkai sapi didekat lokasi pembuangan limbah hasil penambangan emas, namun aktifitas pengolahan emas oleh masyarakat masih berlanjut tanpa terganggu oleh keberadaan bangkai sapi tersebut. Selain itu juga bangkai sapi tersebut menimbulkan bau yang menyengat, tanpa ada yang berusaha menyingkirkan bangkai hewan dari lokasi pembuangan limbah.


Menurut pengakuan warga setempat bahwa kematian hewan ternak itu disebabkan karena meminum air limbah hasil pembuangan pengolahan emas yang berada didekat dengan keberadaan hewan ternak warga. Sementara pihak Dinas Peternakan Kab. Sumbawa menyatakan bahwa sampai dengan saat ini belum ada laporan yang masuk terkait dengan kematian hewan ternak. Namun mereka akan berkoordinasi dengan instansi terkait atas kasus matinya hewan ternak tersebut, apakah mati karena meminum limbah hasil pengolahan emas atau ada sebab lain. (WS).

Selasa, 27 November 2012

Penertiban Poster Tidak Berijin oleh Satpol PP Kab. Sumbawa

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Sebanyak 68 buah poster yang tidak berijin, Selasa siang ini (27/11) ditertibkan dalam operasi penertiban rutin yang dilakukan oleh Satpol PP Kab. Sumbawa. Poster maupun spanduk tidak berijin tersebut sebagian besar didominasi oleh poster terkait dengan pencalonan menjelang Pemilukada NTB 2013 mendatang.

Kasat Pol PP Kab. Sumbawa, I Made Patria, S.AP, yang ditemui WARTASumbawa diruangan kantornya menyatakan bahwa penertiban atas poster maupun spanduk ini adalah yang kesekian kalinya dilakukan oleh Pol PP, dan kebanyakan merupakan poster dan spanduk yang tidak berijin dan dianggap menyalahi aturan.
"Kaitan spanduk yang tidak berijin, terlebih-lebih spanduk pencalonan, secara jelas-jelas telah menyalahi aturan. Saat ini belum saatnya kampanye. Untuk itu demi menjaga kondusifitas maka dilakukanlah penertiban", ujar I Made Patria, S.AP.
Lokasi penertiban poster dan spanduk yang paling banyak diamankan adalah diseputar Jl. Hasanuddin, Jl. Diponegoro, dan Jl. Garuda. Bahkan juga ada poster yang ditertibkan di areal jalan menuju Kantor DPRD Kab. Sumbawa, walaupun tidak sebanyak ditiga lokasi sebelumnya. (WS).

Senin, 26 November 2012

Hearing Warga Korban Genangan Bendungan Batu Bulan di DPRD Kab. Sumbawa

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Masyarakat Dusun Pandansari dan Desa Maman, Kec. Moyo Hulu, menghendaki agar pemerintah daerah bisa memberikan kompensasi atas lahan yang terkena proyek Bendungan Batu Bulan, karena mereka adalah pihak yang belum mendapatkan ganti rugi pada saat terjadinya pembayaran kepada warga lainnya pada tahun 2006. Demikian permintaan warga pada saat hearing dengan Komisi I DPRD Kab. Sumbawa pada Senin siang (26/11) yang dimulai sekitar pukul 10.30 WITA
Juru bicara warga, Agus Subandi yang didampingi oleh Kades Maman, Masujam dalam pernyataannya menyatakan bahwa pembayaran kompensasi pada tahun 2006 lalu kepada sekelompok warga atau yang lebih dikenal sebagai kelompok Ahmad Junaidi sebesar Rp. 5 juta ternyata menyisakan warga yang belum menerima pembayarannya, padahal mereka juga menjadi korban dari proyek tersebut. Atas dasar itu maka mereka saat ini menghendaki agar pemerintah dapat membayarkan kembali dengan nilai lahan sesuai harga saat ini dan bukan senilai pada tahun 2006. Kades Maman, Masujam menambahkan agar pemerintah dapat mengalokasikan kembali anggaran kompensasi tersebut pada APBD tahun anggaran 2013 mendatang. 


Ketua Komisi I DPRD Kab. Sumbawa, Syamsul Fikri AR, S.Ag., M.Si. yang didampingi H. Nurdin Marjuni, SH dan Jack Morsa H. Abdullah, S.Adm., dalam tanggapannya mengatakan bahwa Komisi I memiliki kepentingan untuk menuntaskan persoalan ini karena masalah agraria merupakan persoalan yang cukup kompleks dan sangat sensitif. Sehingga dalam waktu dekat akan menggelar pertemuan dengan pihak eksekutif untuk memperjelas pemetaannya, mana tanah yang sudah dikompensasi dan mana yang belum.
Hearing tersebut pada akhirnya menyepakati untuk dilakukan pertemuan kembali yang dihadiri oleh instansi teknis terkait, seperti Asisten II, Bagian Pemerintahan, Bagian Aset, dan Bagian Hukum Setda Sumbawa dari pihak eksekutif, Komisi I DPRD Kab. Sumbawa maupun warga Dusun Pandansari dan Desa Maman. Pertemuan tersebut direncanakan akan dilakukan pada tanggal 4 Desember 2012 mendatang. (WS).

Selasa, 20 November 2012

BEM UNSA Tolak RUU Kamnas

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Republik Mahasiswa (BEM REMA) UNSA melakukan aksi menolak RUU Kamnas, Selasa siang (20/11). Aksi yang dilakukan dalam bentuk longmarch, orasi dan aksi teatrikal ini, selain menolak RUU Kamnas juga menuntut agar pemerintah memfungsikan aparatur negara sesuai fungsinya, mewujudkan aparat keamanan sebagai sahabat rakyat, penegakan supremasi hukum dan penyelesaian konflik dengan cara persuasif.


Aksi yang dipimpin oleh Sabaruddin sebagai korlap, pada intinya menilai bahwa RUU Kamnas sangat kontroversial karena banyak isi dari RUU tersebut justru merusak tatanan demokrasi yang saat ini dibangun di Indonesia. RUU ini juga tidak lebih sama dengan menghidupkan kembali gaya Orde Baru. (WS)


Permohonan Maaf Admin WARTASumbawa

Kami dari Admin WARTASumbawa menyampaikan permohonan maaf kepada pembaca setia atas ketidakhadiran kami dalam memberikan informasi dikarenakan adanya persoalan teknis internal sejak awal bulan November 2012. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang perlu kami benahi dan sempurnakan. Kedepan kami akan berusaha untuk tetap memberikan informasi yang terbaik untuk anda.

Terimakasih atas permaklumannya


Admin,