Halaman

Senin, 17 Juni 2013

FKR Goyang Pemda Soal Penolakan Kenaikan Harga BBM

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Belasan pemuda yang tergabung dalam Front Keadilan Rakyat (FKR) kembali menggoyang Kantor Bupati Sumbawa terkait dengan melakukan aksi demo penolakan terhadap kenaikan harga BBM, Senin (17/6) siang. Dalam aksi yang dilakukan dengan melakukan long march dan orasi diseputaran Simpang Jam Gadang, Sumbawa Besar, massa menyindir pemerintahan SBY-Boediono tentang kebijakan untuk menaikkan harga BBM yang dianggap tidak pro kepada rakyat.
Demo FKR di depan Kantor Bupati Sumbawa
FKR yang dikomandani korlapnya, Siso Siswanto, mengajak masyarakat untuk turun kejalan menyuarakan penolakan kenaikan BBM, karena dinilai hanya menyengsarakan rakyat. Kenaikan harga BBM akan diikuti juga oleh kenaikan harga bahan-bahan pokok atau sembako. Pemberian BLSM kepada masyarakat miskin justru tidak berdampak positif pada masyarakat, karena harga bahan-bahan pokok tersebut juga akan merangkak naik mengikuti kenaikan harga BBM.
FKR juga menilai bahwa pemerintahan SBY-Boediono hanya mendukung kaum kapitalis asing, yang dianggap sebagai biang dari kenaikan harga BBM di Indonesia, dengan menggunakan spekulan-spekulan asing yang diberikan perlindungan oleh pemerintahan SBY-Boediono. Sehingga pada akhirnya masyarakatlah yang menderita akibat ulah pemerintah.
Aksi FKR ini sendiri tidak mendapat atensi dari pihak pemkab yang tidak menemui massa, walaupun massa masih melakukan orasi menolak kenaikan harga BBM ini. Setelah dinilai cukup menyuarakan aspirasinya, massa FKR membubarkan diri dengan tertib, dengan pengawalan Satpol PP.
Menyangkut aksi penolakan kenaikan harga BBM sejauh ini sudah berlangsung diberbagai daerah, terutama yang dilakukan oleh pihak pemuda dan mahasiswa, bahkan tidak jarang muncul konflik fisik antara para pendemo dengan aparat kepolisian yang bertugas. Walaupun kenaikan harga BBM belum diumumkan dan dilakukan dilapangan, namun rencana kenaikan BBM sudah banyak memunculkan kontroversi ditengah masyarakat. (WS)