Halaman

Jumat, 05 Oktober 2012

Pandangan Umum Fraksi Terhadap APBD Perubahan Tahun 2012



Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Dalam penyampaian pandangan umum fraksi terhadap APBD Perubahan Kab. Sumbawa Tahun 2012, Kamis (04/10), sebagian besar fraksi di DPRD Kab. Sumbawa menyampaikan persoalan yang beragam, namun sebagian besar salah satunya mengutarakan persoalan yang sama yaitu terkait optimalisasi peningkatan pendapatan dari potensi PAD yang belum sepenuhnya terserap secara baik oleh pemerintah daerah. Hampir seluruh fraksi menyampaikan pandangan bahwa pemerintah daerah tidak serius, tidak cermat, dan tidak memiliki inovasi dalam mengupayakan adanya penambahan potensi pendapatan daerah, baik dari pajak, retribusi maupun pendapatan lainnya.

Beberapa tambahan yang disampaikan oleh F-PDIP diantaranya menyorot persoalan keberadaan tenaga kontrak, masih terjadinya kelemahan dalam fungsi-fungsi penganggaran, dan akuisisi saham 7% PT. NNT, serta persoalan mutasi yang masih belum menerapkan "right man on the right job".
F-HANURA menyorot persoalan pendidikan, yaitu tidak disiplinnya tenaga pendidik yang berada didaerah terpencil, selain itu meminta pemerintah daerah untuk benar-benar meningkatkan sektor pertanian, memperhatikan kebutuhan tenaga dokter spesialis, dan melaksanakan program bedah rumah.
Sedangkan F-PKS mempersoalkan optimalisasi potensi pariwisata dan optimalisasi dari Loka Latihan Kerja (LLK). Sementara F-Amanat Pelopor dalam pandangannya mempersoalkan mahalnya biaya kepengurusan akte kelahiran anak, belum optimalnya kinerja bidang ekonomi Setda Sumbawa, adanya anggaran penanggulangan kemiskinan, pembuangan limbah sampah yang dibuang ke sungai, dan penguasaan saham PT. NNT. Sedangkan F-Bintang Kebangsaan menyorot persoalan realisasi Kota Terpadu Mandiri (KTM) Labangka yang "jalan ditempat", evaluasi secara menyeluruh terhadap program PNPM, dan dibentuknya tim khusus yang bertugas memantau dan mengawasi seluruh proses pembangunan fisik di Kab. Sumbawa. (WS)

Pemblokiran Jalan di Dusun Godo, Bima, Berakhir.

Bima, WARTASumbawa.
Pemblokiran jalan yang dilakukan oleh ratusan warga Dusun Godo, Bima, berakhir pada Kamis (04/10) sore sekitar pukul 18.00 Wita, yang ditandai dengan pembersihan ruas jalan yang dipenuhi oleh potongan kayu, pohon, batu dan barang lainnya. Pembersihan ruas jalan ini selain dilakukan oleh warga, juga dibantu oleh aparat dari TNI, POLRI yang diperbantukan dilokasi, dipimpin langsung oleh Kapolres Bima, AKBP Dede Alamsyah. 
Keputusan untuk membongkar blokir jalan tersebut, setelah adanya niat baik dari pemerintah daerah setempat untuk mengakomodir tuntutan warga Dusun Godo terkait dengan pembangunan kembali rumah mereka yang terbakar dan rencana investigasi terhadap keterlibatan oknum pemerintah di dua desa yang melakukan provokasi tersebut. Sedangkan menyangkut tuntutan mundur Kapolres Bima dari jabatannya dinilai bukan menjadi domain dari pemerintah daerah.
Sementara itu, menurut pantauan langsung WARTASumbawa bahwa saat ini situasi dan kondisi dilapangan sudah mulai kondusif, dan juga arus lalu lintas juga sudah mulai normal kembali. Namun warga masih belum menginginkan kehadiran dari aparat  kepolisian dari Polres Bima, dan justru mempercayakan pengamanan dilokasi kepada aparat dari TNI dan Brimob. Dibeberapa titik lokasi juga masih terdapat kerumunan warga yang masih berjaga-jaga. (WS)