Halaman

Rabu, 27 Februari 2013

Banjir di Sumbawa Besar

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Akibat hujan yang terus menerus melanda Kota Sumbawa, dibeberapa titik jalan didalam kota menjadi tergenang atau banjir, Rabu (27/02). Bahkan dibeberapa titik tersebut, warga masyarakat terpaksa melakukan pemblokiran jalan agar para pengguna kendaraan terutama motor tidak mogok. Curah hujan yang tinggi sejak empat hari tanpa henti diduga menjadi faktor terjadinya genangan, ditambah dengan tidak berfungsinya saluran pembuangan dilokasi-lokasi akibat daya tampung yang tidak cukup atau tersumbatnya saluran akibat kotoran yang ada diselokan.
Banjir disepanjang Jl. Kebayan
Berdasarkan pantauan WARTASumbawa langsung dilapangan sejak siang sampai sore hari tadi, beberapa lokasi telah terjadi banjir, antara lain pemukiman warga di Jl. Tambora, depan SD 11 Kebayan, sepanjang jalur Jl. Kebayan dari SMK 1 sampai simpang Kejaksaan Negeri Sumbawa, simpang Diknas, Jl. Baru Uma Sima, dan Kampung Jawa (samping Kodim 1607/Sumbawa). Sementara itu wilayah Gang Kauman, Labuhan Badas juga ikut terendam.
SemnSejauh ini hujan masih saja terus turun dengan intensitas yang masih tinggi, sehingga warga dilokasi yang memiliki kerawanan akan banjir menjadi khawatir akan datangnya banjir yang lebih besar akibat meluapnya sungai, seperti siklus banjir yang sering terjadi di Sumbawa Besar. (WS)

Selasa, 19 Februari 2013

PMBB Demo UNSA Terkait Status Prodi Bahasa dan Biologi

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Puluhan mahasiswa program studi (prodi) bahasa dan biologi UNSA yang tergabung dalam Persatuan Mahasiswa Bahasa dan Biologi (PMBB), selasa (19/02) mendatangi berbagai instansi untuk mengadukan persoalan status prodi untuk angkatan I, II dan III, yang terancam tidak bisa diakui legalitas ijazahnya. Kasus ini membuat ke-3 angkatan tersebut pantas khawatir, karena prodi bahasa dan biologi UNSA justru sudah diakui terakreditasi hanya mulai angkatan tahun 2011 keatas. Sementara para mahasiswa angkatan I, II dan III adalah mahasiswa angkatan tahun 2008, 2009 dan 2010, yang bisa dikatakan akan segera diwisuda sebagai sarjana S1.
Massa aksi di Kampus UNSA
Korlap aksi, M. Hattap, dalam orasinya menyinggung keberadaan kampus UNSA sebagai kampus yang melakukan bisnis berkedok pendidikan terhadap mahsiswa dan masyarakat Sumbawa secara umum. Pihak perwakilan mahasiswa bahkan sudah bertemu dengan pihak kampus terkait kejelasan status tersebut, namun pihak mahasiswa hanya diberikan janji-janji saja.
Adapun tuntutan dari PMBB, yaitu angkatan I dan II prodi bahasa dan biologi harus diwisudakan tahun 2013, memperjelas KTM untuk angkatan I dan II, dan ijazah harus legal dan dapat dipergunakan secara nasional ketika sudah diwisuda, serta menuntut ganti rugi Rp. 200 juta/mahasiswa dan akan menempuh jalur hukum atas dasar penipuan serta melaporkan ke Kopertis VIII, Dikti dan BAN PT, apabila dalam waktu 2 minggu seluruh tuntutan tidak direalisasikan
Beberapa instansi/lembaga yang didatangi oleh massa PMBB ini, yaitu : Polres Sumbawa, Kantor Bupati Sumbawa, Dinas Diknas Sumbawa, Kampus UNSA, dan DPRD Kab. Sumbawa. Dari berbagai instansi tersebut, hanya DPRD Kab. Sumbawa yang menemui massa aksi ini. Ketua DPRD Kab. Sumbawa, H. Farhan Bulkiyah, SP., didampingi anggota Komisi IV, Sambirang, dalam tanggapannya mengatakan bahwa pihak dewan akan memfasilitasi keinginan para mahasiswa untuk bertemu dan mendapat penjelasan dari Rektor UNSA terkait status prodi bahasa dan biologi UNSA. Direncanakan jika tidak ada hal yang mengganggu maka dijadwalkan Jum'at, (22/01) akan dilakukan pertemuan di kantor dewan. (WS)


Sabtu, 16 Februari 2013

Seminar Nasional di Kantor Bupati Sumbawa

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Kedatangan Meneg Ristek RI, Prof. Dr. Ir. Gusti Muhammad Hatta, M.Si., pada Jum'at kemarin (15/02) dalam rangka melakukan kunjungan kerja sekaligus menjadi keynote speaker dalam seminar nasional yang digagas oleh Universitas Tekhnologi Sumbawa (UTS). Disela-sela kunjungan kerjanya tersebut, Meneg Ristek RI menyempatkan diri melihat dari dekat perlombaan balap kuda di Desa Penyaring, Kec. Moyo Utara, ditengah-tengah agenda penting yang akan dihelat di Kab. Sumbawa, yaitu Seminar Nasional bertemakan Integrasi Tekhnologi, Industrialisasi dan Dunia Keuangan Menuju Pembangunan Indonesia Timur, yang dilaksanakan pada Sabtu (16/02) bertempat di Lt. 3, Kantor Bupati Sumbawa, Jl. Garuda No. 01, Sumbawa Besar.
Rektor UTS, DR. Zulkieflimansyah dalam sambutannya secara eksplisit menyatakan bahwa kehadiran UTS di Sumbawa merupakan bagian dari upaya menciptakan calon-calon pemimpin bagi NTB secara umum dan khususnya bagi Kab. Sumbawa. Selain itu keberadaan UTS merupakan hasil kerja keras karena banyaknya anggapan yang muncul bahwa secara pribadi sangat mudah untuk mendirikan UTS tersebut. "Banyak yang bilang bahwa saya ini akan mudah mencari uang ke perbankan-perbankan yang ada, padahal ternyata sangat susah karena harus membuat proposal yang banyak", ujar DR. Zul, pria asli Sumbawa yang saat ini duduk menjadi anggota DPR-RI.
Wabup Sumbawa dalam sambutannya
Dibagian lain, Wabup Sumbawa, Drs. H. Arasy Muhkan, yang membuka acara seminar nasional tersebut menyatakan bahwa Pemkab Sumbawa menyambut baik berdirinya UTS sebagai bagian dari upaya memajukan daerah bersama-sama. Usaha yang dirintis oleh DR. Zulkieflimansyah dalam mendatangkan tekhnokrat dan pelaku usaha, dipandang sebagai kesempatan emas yang patut untuk disyukuri. Pendirian UTS secara langsung dan tidak langsung akan membawa Sumbawa menjadi pusat perkembangan pengetahuan dan tekhnologi, sekaligus membuka peluang baru bagi masyarakat Sumbawa untuk mendapatkan efek dari berdirinya perguruan tinggi ini, termasuk upaya meningkatkan IPM Kab. Sumbawa. Pemkab Sumbawa menjamin akan men-support keberadaan UTS ini. "Pemkab Sumbawa tengah memikirkan rencana untuk mendukung pembukaan akses jalan terdekat yang menghubungkan lokasi kampus UTS dengan jalan negara", urai H. An, panggilan akrab Wabup Sumbawa.
Sementara dalam materi inti seminar nasional tersebut, Meneg Ristek RI, Prof. Dr. Ir. Gusti Muhammad Hatta, M.Si.,menguraikan tentang rancangan pengembangan Iptek di Indonesia Timur. Dalam penyampaiannya, Meneg Ristek menyatakan bahwa saat ini Indonesia sudah menghasilkan banyak penelitian, namun hanya sebatas prototype saja. "Kita ini sudah banyak menghasilkan penelitian, hanya saja banyak tertahan ditingkat prototype. Indonesia kalau dilihat secara internasional memiliki daya saing ke-46 dari semua negara didunia. Namun jika diamati, ternyata inovasi tinggi tetapi kesiapan tekhnologi belum tinggi. Untuk itu Ristek mendorong agar prototype tersebut bisa menjadi nyata", paparnya didepan peserta seminar. Beliau juga menyatakan bahwa tugas di Ristek saat ini adalah untuk mempertemukan ABG, yaitu Akademisi, Bisnismen dan Government, untuk lebih memajukan usaha tekhnologi yang sedang dikembangkan di Indonesia. Untuk itu setiap daerah harus memiliki pusat unggulan, dan tidak menumpuk disatu daerah saja. Saat ini Indonesia baru mempunyai 3 pusat unggulan, antara lain Kakao di Jember dan Sawit di Sumatera. (WS)

Pertemuan FKUB di Kantor Kemenag Sumbawa

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kab. Sumbawa kembali melakukan pertemuan, Sabtu (16/02) untuk membicarakan persoalan umat beragama yang saat ini terjadi di Kab. Sumbawa secara umumnya. Acara pertemuan yang langsung dihadiri Ketua FKUB, Drs. H. Umar Hasan, ini dihadiri oleh para pemuka agama yang ada di Sumbawa, seperti Wakil Sekretaris FKUB yang juga Kepala KUA Kec. Sumbawa, H. Faisal Salim, S.Ag., Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Sumbawa, I Made Suryadala, SP., Pemuka Agama Gereja Katolik Sumbawa, RM. Ignatius I Gede Adiamika Susila, Pr., dan undangan lainnya.
Dalam pertemuan tersebut, beberapa persoalan yang mencuat dalam pembahasannya, a.l : persoalan Batu Gong pasca dibongkarnya bangunan cafe-cafe, maraknya prostitusi, togel, dan peredaran miras, serta kondisi daerah pasca kerusuhan 221. Ketua FKUB, Drs. H. Umar Hasan, dalam paparan pembukanya mengatakan bahwa saat ini sudah banyak laporan yang masuk ke FKUB mengenai persoalan yang cukup menggangu hubungan antar umat beragama di Kab. Sumbawa, yaitu a.l kegiatan pembuatan miras secara masif di Kec. Utan, maraknya lalu lintas perburuan hewan babi di Kec. Labangka dan potensi konflik pasca diratakannya bangunan cafe disepanjang Batu Gong, Kec. Labuhan Badas, serta khususnya adalah miras dan togel didalam dan lingkar kota Sumbawa Besar.
Pertemuan FKUB Sumbawa dipimpin langsung Ketua FKUB
Sementara itu, Wakil Sekretaris FKUB, H. Faisal Salim, S.Ag., dalam kesempatannya mengutarakan adanya laporan masyarakat dari Desa Labuhan Sumbawa yang masuk ke Kantor Kemenag Sumbawa , yang merisaukan adanya dugaan praktek prostitusi dipinggir-pinggir pantai pasca pembongkaran cafe-cafe di Batu Gong. Selain itujuga munculnya kios-kios kecil menggunakan terpal dilokasi yang telah dibongkar sebelumnya di Batu Gong dan adanya permintaan dari beberapa pemilik cafe kepada PT. PLN Sumbawa agar segera menyambung kembali jaringan listrik kelokasi dimaksud. 
Anggota DPRD Kab. Sumbawa, Burhanuddin AB secara jelas bahkan menyatakan bahwa maraknya peredaran miras didominasi oleh masuknya miras dari luar Sumbawa, yaitu dari Lombok maupun Bali dengan menggunakan truk atau fuso yang tersamarkan oleh barang sembako bawaannya. Oleh karena itu saat ini penindakan harus menyentuh pada level penjualnya, bukan lagi membasmi pemakai mirasnya saja. Sementara maraknya kegiatan judi togel tidak terlepas dari keterlibatan oknum-oknum aparat sendiri, baik TNI/Polri yang disinyalir bermain dan mengambil keuntungan dari kegiatan tersebut. Sehingga tidak jarang menimbulkan kebencian yang justru lebih besar dibandingkan dengan oknum masyarakat biasa yang melakukan usaha judi togel ini.
Adapun hasil kesepakatan dalam pertemuan FKUB tersebut, a.l : FKUB akan menghadap Kapolres Sumbawa untuk membicarakan persoalan penyakit masyarakat (togel, prostitusi, miras dll) yang telah merusak moral masyarakat Sumbawa, dengan terlebih dahulu membawa data-data valid mengenai identifikasi secara deskriptif persoalan dimaksud. FKUB juga merencanakan akan membuat satgas yang dibentuk ketika persoalan yang sudah disampaikan kepada pihak kepolisian ini tidak mendapat respon atau tindak lanjut dari instansi yang berwenang, yang nantinya diisi oleh orang-orang yang direkomendasikan dari agama masing-masing sebanyak 20 orang/utusan. FKUB juga akan melakukan upaya sosialisasi kepada pimpinan agama dan tokoh agama akan pentingnya kehati-hatian dalam urusan asmara antara masyarakat Sumbawa yang Islam dengan masyarakat lain yang beragama non Islam. Terakhir, FKUB akan meningkatkan pendidikan agama bagi generasi muda dalam bentuk melakukan pertemuan atau koordinasi dengan dinas/instansi/lembaga terkait lainnya. (WS)

Saling Klaim Seekor Kerbau, Satu Orang Luka Tertebas Parang

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Hari Jum'at kemarin (15/02) mungkin bukan hari yang menguntungkan bagi Nasruddin (40 thn), warga Dusun Brang Kua, Desa Labuhan Aji, Pulau Moyo, Kec. Labuhan Badas. Gara-gara saling klaim ternak dengan tetangganya sendiri, yaitu S (21 thn), Nasruddin terpaksa menginap di RSUD Sumbawa Besar akibat ditebas parang oleh S, yang saat ini sudah ditahan di Polres Sumbawa. 
Nasruddin tergolek lemah di RSUD Sumbawa
Kasus kekerasan yang terjadi di Dusun Brang Kua, Desa Labuhan Aji ini dimulai setelah turun Jum'atan atau sekitar pukul 15.00 Wita, pada saat terjadi saling klaim seekor kerbau, antara Nasruddin dengan S. Nasruddin mengklaim bahwa kerbau tersebut adalah miliknya sesuai dengan bentuk fisik yang diketahuinya, sementara S juga mengakui ternak tersebut sebagai hewan peliharaannya. Saling adu mulut ini disaksikan oleh 6 orang warga dusun yang sama, yang kemudian hanya diam terpaku ketika S menghunus parang dan kemudian menebas ke arah Nasruddin. Aksi brutal S ini mengakibatkan Nasruddin mengalami luka tebas dileher, lengan kiri dan betis kiri. S tidak lama kemudian menyerahkan diri ke Kades setempat.
Kades Labuhan Aji, Thamrin menyatakan bahwa pelaku datang sendiri untuk menyerahkan diri dan menceritakan kejadian yang berujung pada tindak kekerasan tersebut. Kades Labuhan Aji kemudian langsung menghubungi Muspika setempat. Sekitar pukul 17.20 Wita, rombongan Muspika Kec. Labuhan Badas sampai dilokasi dan langsung mengamankan S untuk kemudian diamankan di Polres Sumbawa, sementara Camat Labuhan Badas langsung meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak melakukan tindakan balas dendam, karena pihak korban tidak menerima perlakuan S. 
Kasat Reskrim Polres Sumbawa, Iptu Erwan Yudha Prakarsa yang ditemui diruangannya menyatakan bahwa pelaku saat ini masih berada dalam tahanan Polres Sumbawa untuk pengembangan lebih lanjut, dan atas tindakannya, pelaku dijerat pasal 351 KUHP dengan ancaman kurungan 5 tahun penjara. 
Sementara itu, Nasruddin yang ditemui WARTASumbawa di RSUD Sumbawa masih tergolek lemah didampingi oleh keluarganya. "Saya tidak mau melawan, karena saya mau semuanya tidak jadi masalah berkepanjangan. Namun ketika saya mau menjelaskan, pelaku dengan tiba-tiba menebas saya", ujarnya lirih. (WS).

DPS Kab. Sumbawa pada Pilkada NTB 2013

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Daftar Pemilih Sementara (DPS) Kab. Sumbawa pada Pilkada NTB 2013 mendatang tercatat sebanyak 325.190 pemilih, yang terbagi atas pemilih laki-laki sebanyak 159.526 dan pemilih perempuan sebanyak 165.664, dengan jumlah TPS yang akan dipersiapkan sebanyak 944 TPS. Demikian penjelasan Kasubag Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPUD Sumbawa, Ismail Mude, ketika ditemui WARTASumbawa diruang kantornya, Kamis (14/02).
Dari 24 kecamatan se-Kab. Sumbawa, tercatat Kec. Sumbawa memiliki jumlah pemilih yang terbesar yaitu sebanyak 39.478 pemilih, terdiri dari 19.365 pemilih laki-laki dan 20.113 pemilih perempuan, dengan 115 TPS. Disusul Kec. Utan dengan 22.680 pemilih yang terdiri dari  10.900 pemilih laki-laki dan 11.780 pemilih perempuan, dengan 67 TPS. Kemudian Kec. Labuhan Badas dengan 22.600 pemilih yang terdiri dari 10.949 pemilih laki-laki dan 11.651 pemilih perempuan dengan 73 TPS. Kec. Alas dengan 21.863 pemilih yang terdiri dari 10.521 pemilih laki-laki dan 11.342 pemilih perempuan, dengan 56 TPS. Kec. Plampang dengan 20.666 pemilih yang terdiri dari 10.309 pemilih laki-laki dan 10.357 pemilih perempuan, dengan 61 TPS.
Sementara untuk jumlah pemilih yang paling sedikit, kecuali  Kec. Rhee diwilayah barat Sumbawa, hampir seluruhnya didominasi oleh kecamatan diwilayah selatan, yaitu Kec. Lantung dengan 2.370 pemilih yang terdiri dari 1.139 pemilih laki-laki dan 1.231 pemilih perempuan, dengan hanya 7 TPS saja. Diikuti oleh Kec. Orong Telu dengan 3.415 pemilih yang terdiri dari 1.793 pemilih laki-laki dan 1.622 pemilih perempuan, dengan 14 TPS. Disusul Kec. Ropang dengan 4.276 pemilih yang terdiri dari 2.179 pemilih laki-laki dan 2.097 pemilih perempuan, dengan 11 TPS. Kemudian Kec. Lenangguar dengan 5.317 pemilih yang terdiri dari 2.657 pemilih laki-laki dan 2.660 pemilih perempuan, dengan 13 TPS. Dilanjutkan Kec. Rhee sebanyak 5.572 pemilih yang terdiri dari 2.689 pemilih laki-laki dan 2.883 pemilih perempuan, dengan 16 TPS.
Sesuai jadwal tahapan Pilkada NTB 2013 bahwa DPS ini akan mengalami perbaikan sampai dengan 5 Maret 2013, yang akan dilakukan oleh petugas Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) yang ada ditingkat desa atau kelurahan. (WS)




Kamis, 14 Februari 2013

Warga "Mengamuk" Karena Tidak Mendapat Mitan

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Puluhan ibu-ibu warga Dusun Sumer Aji, Desa Pungka, yang sejak pagi mengantri untuk mendapatkan minyak tanah (mitan) 'mengamuk' terhadap pangkalan UD. Mulya Jaya, Dusun Pungka, Desa Pungka, Kamis siang (14/02). Puluhan ibu-ibu yang berasal dari Dusun Sumer Aji, Desa Pungka tidak menerima alasan dari pihak pangkalan yang menolak mereka karena bukan warga yang termasuk wilayah dari Dusun Pungka dan Dusun Tamere, sesuai dengan ijin pangkalan yang dimiliki UD. Mulya Jaya. Tindakan ibu-ibu warga Dusun Sumer Aji ini tidak pelak membuat geger Desa Pungka, sehingga pihak kepolisian dari Polres Sumbawa menggunakan satu unit mobil patroli terpaksa turun tangan mengantisipasi kemungkinan dan menenangkan warga.
Ketua BPD Desa Pungka saat menenangkan warga
Pemilik UD. Mulya Jaya, H. Maswarang yang dimintai penjelasannya pada saat pertemuan dengan pihak kepolisian dan BPD Desa Pungka, menyatakan bahwa jatah yang ada saat ini hanya cukup untuk mengcover warga Dusun Pungka dan Dusun Tamere saja. Bahkan Dusun Tamere masih menggunakan pengecer yang membeli dari UD. Mulya Jaya, untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Namun kedepannya, ia berharap agar pihak pemerintah desa setempat bisa mencarikan jalan keluar terhadap keinginan warga Dusun Sumer Aji ini.
Ketua BPD Desa Pungka, Dedi Mulyadi yang berada dilokasi untuk menenangkan warga, memberikan alternatif penyelesaian dengan meminta kepada pihak UD. Mulya Jaya untuk mulai minggu depan dapat menyetop distribusi kepada para pengecer sebelum semua warga mendapat jatah mitan tersebut. Sementara untuk kedepannya, pihak pemerintahan desa juga akan melayangkan surat permintaan penambahan jatah mitan untuk warga Desa Pungka kepada Pertamina, mengingat untuk saat ini dua pangkalan yang ada di Desa Pungka tidak bisa memenuhi kebutuhan warga desa yang mencapai 400-an KK. Jika persoalan ini juga masih buntu, maka direncanakan akan melakukan komunikasi dengan Komisi II DPRD Kab. Sumbawa untuk memediasi pertemuan terkait dengan keinginan warga Desa Pungka.
Sementara itu Kasie Trantib Desa Pungka, Subardi mengungkapkan bahwa persoalan ini merupakan persoalan yang ketiga yang terjadi di Desa Pungka terkait dengan penolakan UD. Mulya Jaya terhadap warga Dusun Sumer Aji, dan kali ini dilakukan dalam bentuk aksi karena sebelumnya hanya dalam bentuk laporan kepada pihak BPD dan pemdes setempat. Kesulitan warga untuk mendapatkan mitan ini dikhawatirkan akan memicu potensi konflik dimasyarakat.
Aksi warga mereda setelah pihak BPD Desa Pungka menjelaskan langkah-langkah penanganan terhadap kesulitan mitan saat ini berdasarkan hasil mediasi saat itu juga dengan pemilik pangkalan dan pihak kepolisian. (WS)

Suami Ditahan Karena Togel, Istri Ditangkap Karena Togel

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
SU (43 thn), wanita yang suaminya ditahan karena kasus judi togel, harus menangis saat digiring oleh aparat Sat Brimob Kompi II Sumbawa karena tertangkap tangan sedang melakukan transaksi "kupon putih" ini, rabu sore (13/02) di RT. 02/03, Kel. Bugis. Dari tangan SU turut diamankan sebagai BB adalah rekapan togel dengan nilai  mencapai Rp. 2 juta lebih, uang sebesar Rp. 137 ribu, dan HP yang berisi sms pesanan judi toto gelap yang diduga berasal dari para pelanggan. Dalam pengakuannya pada saat diringkus oleh aparat tersebut, SU berdalih bahwa ia baru saja menjadi agen pengecer. Namun alasan tinggal alasan, SU tetap digelandang ke Mapolres Sumbawa untuk dimintai keterangannya.
SU (43 thn) diruang Reskrim Polres Sumbawa
Saat menjalani pemeriksaan di ruang Reskrim Polres Sumbawa, SU memohon belas kasihan dan mengaku bahwa ia masih memiliki anak yang masih kecil. Sementara ia melakukan ini untuk membiayai hidup anak-anaknya, setelah suaminya saat ini sedang menjalani masa hukuman tersangkut kasus yang sama. Sampai berita ini diturunkan belum diketahui apakah SU akan ditahan seperti halnya dengan suaminya atau dilepaskan dengan persyaratan oleh pihak kepolisian. (WS)

Rabu, 13 Februari 2013

Diduga Bom, Sebuah Paket Diamankan

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Diduga sebuah paket berisi bom, diamankan oleh tim dari Kompi Brimob Sumbawa yang kemudian membawa paket tersebut ke Polsek Lape, Rabu (13/02) pagi. Paket berupa kardus dan tanpa nama tujuannya ini, ditemukan pertama kali oleh marbout Masjid Nurul Iman, Desa Langam, Kec. Lape, Jamalludin (65 thn), yang langsung melaporkannya kepada pihak polsek setempat. Keberadaan paket ini cukup menyita perhatian warga yang ingin melihat secara langsung, termasuk menimbulkan kekhawatiran dari masyarakat. Tim dari Kompi Brimob Sumbawa yang hadir dilokasipun langsung melakukan sterilisasi lokasi untuk menghindari kemungkinan buruk.

Setelah dua jam dititipkan di Polsek Lape, paket tersebut mulai dibuka oleh tim dari Kompi Brimob Sumbawa. Setelah dibuka paket tersebut tampak buku-buku menyangkut ajaran Islam sebanyak 217 buah yang terdiri dari berbagai macam judul. Setelah diteliti, pengirim paket buku tersebut adalah Badan Perpustakaan dan Arsip NTB, yang beralamat di. Jl. Majapahit No. 9 Mataram. Dan sejauh ini paket berisi buku tersebut masih diamankan oleh Polsek Lape. (WS)

Jumat, 08 Februari 2013

Sosialisasi Cagub HARUM di Sumbawa Besar

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Ratusan warga Sumbawa Besar, Jum'at sore ini (08/01) berbondong-bondong mendatangi Bukit Pamanto, Kel. Seketeng, Sumbawa Besar untuk menghadiri acara sosialisasi cagub paket HARUM yang dirangkai kedalam acara Maulid salah seorang warga setempat. Acara ini selain dihadiri juga oleh para pejabat teras DPD Partai Nasdem Kab. Sumbawa, sebagai salah satu parpol pengusung paket HARUM, juga dihadiri oleh warga Sumbawa Besar yang merupakan simpatisan paket pasangan HARUM. Beberapa tokoh yang termonitor WARTASumbawa hadir dalam acara tersebut, seperti Ketua Dewan Pakar DPD Partai Nasdem Kab. Sumbawa, Drs. H. Mahmud Abdullah, Ketua DPD Partai Nasdem Kab. Sumbawa, Chandra Wijaya Rayes, ST., dan Staf Ahli Komisi I DPR RI, Putra Adi Surya.
Cagub HARUM yang hadir pada saat acara berlangsung
Cagub paket HARUM, Drs. H. Harun Al Rasyid, M.Si., dalam pernyataan mengatakan bahwa paket pasangan HARUM merupakan perpaduan dua generasi, yaitu generasi muda yang mendukung generasi tua yang sudah ahli dan sarat pengalaman dibidang pemerintahan. Keberadaan DR. TGH. Lalu Abdul Muhyi Abidin yang mewakili generasi muda sangat cocok untuk disandingkan dengan tokoh yang sudah memiliki banyak pengalaman dalam bidang pemerintahan, sehingga tidak perlu lagi ada pelajaran tersebut.
"Dengan DR. Muhyi Abidin, seorang tokoh muda yang kebetulan juga sebagai anggota DPD-RI dua periode dan berasal dari NW Anjani yang memiliki massa. Ini yang kita ambil sebagai tokoh muda yang mendampingi orang yang mampu dan ahli dalam pemerintahan", jelas Harun Al Rasyid.
Cagub Harun Al Rasyid juga menambahkan bahwa keberadaannya dahulu dipucuk pimpinan NTB telah memberikan andil besar bagi NTB, terutama menyangkut pembangunan sarana dan prasarana, seperti pembangunan sekolah polisi di Lotim, merintis fakultas kedokteran di Mataram, sampai dengan menempatkan IPM NTB pada posisi nomor 26. Hal ini didasari oleh adanya keberanian dan nekad yang sudah dimilikinya sejak dulu, sedangkan calon lain justru berbanding terbalik.
"Saya pribadi memiliki keberanian dan nekad sebesar 90%, dan sisanya yang 10% adalah bakat, tetapi calon yang lain bakatnya banyak, hanya tidak punya keberanian. Oleh karena itu paket HARUM dipercaya akan bisa membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi warga NTB, sehingga lima tahun kedepan akan terwujud NTB yang penuh dengan rahmat.  (WS)

Kamis, 07 Februari 2013

Kunker Mensos RI di Sumbawa Besar

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Pasca konflik sosial yang terjadi di Sumbawa Besar, Mensos RI, DR. H. Salim Segaf Al Jufri, M.A, melakukan kunjungan kerja untuk melihat dari dekat proses pemulihan pasca konflik sosial sekaligus memberikan bantuan. Rombongan Mensos RI yang mendarat di Bandara Brang Biji, Sumbawa Besar disambut langsung oleh Bupati Sumbawa, Drs. H. Jamaluddin Malik yang juga didampingi oleh unsur Muspida, baik Dandim 1607/Sumbawa, Kapolres maupun Kajari Sumbawa.
Mensos RI langsung disambut oleh Bupati Sumbawa
Rombongan langsung bergerak menuju Pura Suka Duka di Jl. Yos Sudarso untuk melihat dari dekat lokasi yang menjadi tempat awal terjadinya konflik sosial belum lama ini. Setelah berjabat tangan dan berbincang-bincang dengan beberapa warga yang sedang melakukan pembenahan terhadap pura tersebut, rombongan kemudian bergerak menuju Wisma Daerah untuk bertatap muka dengan ratusan tokoh agama dan tokoh masyarakat yang sudah sejak lama menunggu kedatangan Mensos RI.
Dalam acara tatap muka tersebut, DR.H. Salim Segaf Al Jufri, M.A, menyatakan bahwa kedatangan rombongan Kemensos ini adalah dalam rangka mendorong daerah agar kembali damai, dan terjadi keserasian sosial terutama pada level yang terendah yaitu desa atau kelurahan. Menyangkut dengan proses pemulihan akibat konflik sosial yang terjadi di Sumbawa Besar, Kemensos RI sendiri telah melakukan upaya pemberian bantuan kepada masyarakat agar dapat kembali hidup normal dan berdampingan antara agama, etnis (suku) maupun ras golongan.
Mensoso RI juga menambahkan bahwa pasca konflik sosial ini, Kemensos RI telah memberikan 3 macam bantuan yang diberikan khusus kepada Kab. Sumbawa, yaitu pertama, bantuan keserasian sosial bagi 5 desa atau kelurahan sebesar Rp. 109 juta/desa, yaitu Desa Labuhan Badas (Kec. Labuhan Badas), Kelurahan Uma Sima (Kec. Sumbawa), Desa Rhee (Kec. Rhee), Desa Sebedo (Kec. Utan) dan Desa Batu Alang (Kec. Moyo Hulu). Kedua bantuan kearifan lokal 1 paket senilai RP. 50 juta, dan ketiga adalah bantuan 1 unit truk penanganan bencana untuk Kab. Sumbawa senilai Rp. 250 juta.
Sementara Bupati Sumbawa, Drs. H. Jamaluddin Malik, dalam sambutannya menyatakan bahwa secara umum situasi dan kondisi Kab. Sumbawa, khususnya wilayah konflk sejauh ini sudah sangat kondusif. Aktifitas masyarakat juga sudah mulai terlihat normal kembali seperti sediakala, dan masyarakat juga sudah bisa hidup berdampingan seperti tidak terjadi apa-apa. Namun pemerintah daerahakan tetap selalu menghimbau kepada masyarakat melalui tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk tetap menjaga kondusifitas daerah dan sama-sama membangun daerah tanpa membedakan suku maupun agama. (WS)
 

Rabu, 06 Februari 2013

Mutasi Jabatan di Lingkup Pemkab Sumbawa

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Sebanyak 75 pejabat struktural dilingkup Pemkab Sumbawa, Rabu (06/03) pagi ini mengalami mutasi jabatan, yang melibatkan sebanyak 12 posisi Eselon II, 47 posisi untuk Eselon III dan 16 posisi untuk Eselon IV. Mutasi yang berdasarkan SK Bupati No. 200 Tahun 2013, tertanggal 5 Februari ini merupakan mutasi kesekian kalinya yang dilakukan dalam masa pemerintahan Bupati Sumbawa, Drs. H. Jamaluddin Malik. Tercatat nama yang sangat familiar mengisi posisi penting yang mengalami mutasi, baik pada tingkat Eselon II maupun Eselon III, termasuk yang mendapat "reward and punishment".
Beberapa nama tersebut, seperti Yahya Adam, BA dari sebelumnya Kadisnakertran menjadi Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPM-PD) menggantikan Ir. Johan Arifin, M.TP, yang memasuki masa pensiun, posisinya di Disnakertran digantikan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Drs. Arief, M.Si. Sedangkan posisi Drs. Arief, M.Si, digantikan oleh Ir. Mukmin, yang sebelumnya sebagai Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan, dan posisi ini selanjutnya akan diserahkan kepada Ir. Mustafa yang sebelumnya Kepala Badan Pelaksanan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K). Posisi Kepala BP4K selanjutnya diserahterimakan kepada Kabag Aset, Tarunawan, S.Sos. yang mendapat promosi dari Eselon III.A menjadi II.B.
Sementara itu Staf Ahli Bupati Bidang Hukum dan Politik yang sebelumnya kosong akan dijabat oleh Drs. A. Gani Nasby, posisi Inspektur pada Kantor Inspektorat akan diserahkan kepada A. Rahim, S.Sos, yang sebelumnya menjabat Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP). Posisi yang ditinggalkan A. Rahim, S.Sos diserahkan kepada Drs. H. Hasan Basri, yang sebelumnya Kadis Diknas. Sedangkan posisi Kadis Diknas diberikan kepada Sudirman, S.Pd, yang mendapat promosi dari Kepala SMPN 1 Labuhan Badas. Posisi Kadis Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata yang sebelumnya dijabat oleh Drs. H. Nazirudin digantikan oleh Dr. Muhammad Ikhsan Safitri, M.Si, yang sebelumnya menjabat sebagai Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan. Jabatan yang ditinggalkan oleh Pak Doktor, biasa M. Ikhsan Safitri akrab dipanggil akan dijabat oleh Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Trikaryati, S.Sos. Sementara Drs. H. Nazirudin akan mengisi posisi Trikaryati, S.Sos. 
Untuk mutasi Eselon III tercatat didominasi oleh sebagian besar Camat-camat yang dirolling penempatannya, seperti Husaini, SH, Camat Unter Iwes yang dipindahkan menjadi sekretaris pada Inspektorat, Ir. Irawan Syarifuddin yang sebelumnya Camat Alas menjadi Sekretaris BKBPP, menggantikan Mas'ud, S.Sos yang menjabat sebagai Sekretaris Dishubkominfo. Agus Mustamin, S.Sos., M.Si dari Camat Sumbawa menjadi Kabag Aset, Mulyadi, S.Sos., dari Camat Labuhan Badas menjadi Camat Sumbawa, Hikmawan, SH., dari Camat Lunyuk menjadi Camat Labuhan Badas, Lukmanuddin, S.Sos, dari Camat Ropang menjadi Camat Lunyuk, Sulaiman, S.Sos, dari Camat Orong Telu menjadi Camat Unter Iwes, Ir. Irawan Subekti, dari Camat Alas Barat menjadi Camat Alas, M. Saleh Amin, S.Sos, dari Camat Maronge menjadi Camat Alas Barat, Abdul Rais, SH., dari Camat Lantung menjadi Camat Maronge, Hartono, S.Sos., dari Camat Lenangguar menjadi Camat Labangka, Tajuddin, SH., dari Kabag Humas dan Protokol Setwan menjadi Camat Lenangguar, Syahruddin, SH., dari Sekcam Buer dipromosikan menjadi Camat Lantung, Amiruddin, SH., dari Sekcam Ropang dipromosikan menjadi Camat Ropang.
Selain itu, Rachman Ansori, S.Sos., M.S.E, dari Kabag Administrasi Pemerintahan menjadi Kabag Umum. Posisinya akan digantikan oleh Drs. Burhanuddin MT., MTP yang sebelumnya Kabag Organisasi. Untuk posisi yang ditinggalkan Burhanuddin akan diisi oleh Ishak, S.Sos. (WS)