Halaman

Sabtu, 06 Oktober 2012

SPBU Kebayan Diserbu Pengecer

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Gara-gara dua SPBU lainnya yang ada di Sumbawa Besar tidak mengizinkan penggunaan jerigen kepada para pengecer, ratusan warga yang diduga merupakan pengecer premium (bensin) menyerbu SPBU Kebayan, Jum'at siang tadi (05/10) untuk mengisi jerigen yang sebagian besar dibawa lebih dari satu perorangnya. Kondisi ini sontak membuat pengelola dan karyawan SPBU Kebayan kaget dan melarang pengisian bensin menggunakan jerigen. Namun hal ini tidak menyurutkan para pengecer yang telah menyemut sejak siang untuk memaksa penanggung jawab operasional SPBU Kebayan memberikan permintaan mereka. 
 Menurut salah satu pengecer yang ditemui oleh WARTASumbawa bahwa keberadaan mereka tidak lepas dari keberatan dua SPBU lainnya yang ada di Sumbawa Besar untuk mengizinkan pemberian bensin menggunakan jerigen. Pihak SPBU Kebayan sebelumnya juga menolak keinginan warga tersebut dengan alasan bahwa stok BBM dalam minggu ini dikurangi jatahnya oleh pihak Depo Pertamina Labuhan Badas karena keterlambatan pasokan dari Jawa Timur. Selain itu juga pada hari sabtu dan minggu, pihak Depo Pertamina Labuhan Badas tidak bisa memberikan pasokan stok ke SPBU yang ada karena libur. Stok yang dipergunakan adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat lain, seperti para pengguna kendaraan bermotor.
Larangan ini membuat beberapa orang warga yang menjadi pengecer keberatan. "SPBU ini menipu kami. Mereka sengaja tidak mau menjual BBM kepada pengecer, karena SPBU dan Pertamina bekerjasama untuk membunuh usaha kami. Mereka mengira bahwa kami melakukan penimbunan BBM untuk dijual kepada para pengusaha tambak", ujar Din Robot (42 thn) salah seorang pengecer asal Sumbawa. Sementara bagi Iwan, salah seorang nelayan asal Labuhan Sumbawa, kelangkaan BBM saat ini menyebabkan banyak para nelayan yang tidak melaut.
Kepala Depot PT. Pertamina Labuhan Badas, I Gde Agus Sentanu, yang dikonfirmasi oleh WARTASumbawa dikantornya mengatakan bahwa sampai dengan saat ini stok masih cukup dan tidak ada masalah dalam pendistribusian BBM dari depot ke SPBU. Selain itu juga tidak ada pengurangan jatah, kalaupun ada keterlambatan pasokan tentunya akan disampaikan kepada pihak SPBU. 
"Jika ada keterlambatan pasokan, kita akan sampaikan kepada pihak SPBU. Nantinya pihak SPBU yang akan menyesuaikan pengendaliannya untuk didistribusikan kepada masyarakat. Menyangkut penggunaan jerigen, biasanya diijinkan dikarenakan adanya kebijakan tertentu, seperti adanya penggunaan rekomendasi yang diberikan oleh Distamben", jelas I Gde Agus Sentanu. (WS)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar