Halaman

Kamis, 18 Oktober 2012

Hearing GPS di Kantor Perwakilan PT. NNT Sumbawa Besar

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Sebanyak 20  orang dari Gerakan Pemuda Selatan (GPS) yang dipimpin oleh Alwan Hidayat, S.Pd. (Juru Bicara GPS), Kamis siang (18/10) melakukan hearing dengan pihak manajemen PT. NNT Perwakilan Sumbawa Besar yang diwakili oleh Eksploration Manager PT. NNT di Dodo-Rinti, H. Kasan Mulyono dan Senior Supervisor Kantor Perwakilan PT. NNT Sumbawa Besar, Edy Sahriansyah. Dalam hearing tersebut GPS mempertanyakan adanya efisiensi yang dilakukan PT. NNT dengan melakukan pengurangan karyawan, namun disisi lain justru PT. NNT telah melakukan perekrutan karyawan yang mencapai 600 orang di proyek Batu Hijau.

"Wacana efisiensi tenaga kerja yang didengungkan oleh PT. NNT hanyalah slogan dan akal-akalan pihak perusahaan. Rencana efisiensi ini justru kontradiktif dengan perilaku perusahaan yang justru melakukan rekrutmen terhadap 600 orang tenaga kerja. Apalagi perekrutan tersebut tidak melalui publikasi di media. Pihak perusahaan telah melakukan strategi untuk mengeliminasi atau mengamputasi keinginan masyarakat yang ingin bekerja atau bergabung di PT. NNT", kata Alwan Hidayat, S.Pd. Disisi lain juga dipertanyakan oleh GPS menyangkut masih adanya kekurangan kuota tenaga kerja di Kec. Ropang sebanyak 14 orang yang belum diakomodir oleh PT. NNT

Sementara itu, Eksploration Manager PT. NNT di Dodo-Rinti, H. Kasan Mulyono, dalam tanggapannya menyatakan bahwa kebijakan pengurangan  tenaga kerja atau efisiensi yang dilakukan oleh PT. NNT merupakan standar perusahaan dan instruksi para pemegang saham. PT. NNT selaku kontraktor pelaksana hanya mentaati keinginan para pemegang saham. Sedangkan menyangkut adanya 14 orang yang merupakan kuota rekrutmen yang masih kurang dari Kec. Ropang, disebabkan adanya persoalan dilapangan. Persoalan perekrutan 203 orang, termasuk didalamnya formasi 14 orang dilakukan ketika perusahaan menggunakan 5 mata bor. Namun dari awal eksplorasi, ternyata perusahaan hanya menggunakan 3 mata bor. Untuk itu, formasi kekurangan kouta dari Kec. Ropang tidak dibutuhkan pada saat ini. Sebagai alternatifnya, pihak perusahaan hanya melakukan penundaan karena ketika akan ada penambahan mata bor akan direkrut kembali. (WS) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar