Halaman

Rabu, 23 Januari 2013

Mediasi Rombongan Kapolda NTB di Desa Brang Rea, Kec. Moyo Hulu


Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Aksi kerusuhan yang melanda Kota Sumbawa Besar, sangat berkaitan erat dengan tewasnya Almh. Arniyati, warga Desa Brang Rea, Kec. Moyo Hulu yang diduga akibat kelalaian seorang oknum polisi. Atas dasar hal tersebut, rombongan Kapolda NTB, Brigjen M. Iriawan yang didampingi Wagub NTB, Ir. H. Badrul Munir, dan Bupati Sumbawa, Drs. Jamaluddin Malik, berangkat menuju desa korban untuk melakukan mediasi, selasa malam (22/01). Rombongan langsung diterima diatas rumah panggung oleh ayah dan ibu korban, Hamid Saleh dan Hadiyatullah, yang difasilitasi oleh Kapolsek Moyo Hulu, Iptu. Syaogi Ansar, yang juga turut naik ke atas rumah panggung.
Suasana mediasi rombongan dengan keluarga korban
Dalam mediasi yang berjalan singkat sekitar 45 menit dan dipenuhi dengan suasana keakraban tersebut, pihak keluarga pada intinya menyatakan bahwa ikhlas menerima kematian korban dan tidak menuntut, akan tetapi tetap meminta agar proses hukum terhadap oknum polisi dapat dilakukan secara transparan dan tidak melindungi oknum anggotanya sendiri. Kapolda NTB, Brigjen M. Iriawan, dalam tanggapannya juga memberikan jaminan bahwa korps baju coklat ini akan menindaklanjuti permasalahan yang menyeret salah seorang anggotanya, dan bahkan secara gamblang memberikan kesempatan kepada pihak keluarga untuk turut dalam mengawasi proses hukumnya.
Sementara itu, untuk memberikan dukungan terhadap keluarga korban, Bupati Sumbawa, Drs. Jamaluddin Malik menyampaikan bahwa akan memberikan support kepada pihak keluarga, bahkan apabila dipandang perlu akan mendampingi dalam setiap proses hukum terhadap oknum polisi ini. Dalam penyampaiannya, Bupati Sumbawa sekaligus juga meminta kepada pihak keluarga korban untuk tetap menjaga kondusifitas daerah.
Setelah acara mediasi berlangsung, rombongan langsung bertolak kembali menuju Kota Sumbawa Besar dengan pengawalan dari TNI/Polri.
WARTASumbawa mencatat sebuah hal menarik pada saat melakukan wawancara dengan beberapa warga masyarakat di desa tersebut, salah satu hal tersebut adalah adanya pernyataan dari warga bahwa tidak ada upaya mobilisasi massa yang dilakukan untuk diarahkan ke Sumbawa Besar, karena saat ini warga masyarakat sendiri sedang menghadapi musim tanam. (WS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar