Halaman

Senin, 22 April 2013

Hari Bumi, FKR Demo Polres dan Kantor Bupati Sumbawa

Sumbawa, Besar, WARTASumbawa.
Memperingati Hari Bumi yang jatuh pada 22 April 2013, puluhan massa tiga kelompok, yaitu GERPAD, JANKIS, dan  KOKAM, telah bergabung dalam Front Keadilan Rakyat (FKR) dipimpin oleh M. Soleh alias Siso. Sebagai bentuk aksi, mereka melakukan teatrikal didepan jalan raya Kantor Polres Sumbawa dan Kantor Bupati Sumbawa, sambil melakukan orasi dengan tema "Pemilu Tidak Penting, Selamatkan Lingkungan yang Lebih Penting". Dalam tuntutannya FKR menyatakan yaitu tolak PT. NNT di Dodo-Rinti, stop eksploitasi hutan, bangun bendungan bukan pertambangan, dan naikkan harga komoditi petani (cabe, jagung. dll).
Aksi demo FKR mendapat pengawalan dari aparat SatpolPP
Dalam pernyataan sikapnya kepada WARTASumbawa, FKR menuliskan bahwa sejarah Indonesia adalah sejarah penindasan, dan sejarah bagaimana perebutan sumber-sumber energi yang arahnya pasti merusak bumi. Pasal 33 UUD 1945 hanya menjadi payung buat kapitalis dan pemerintah sebagai agennya didalam negeri ini untuk memperlancar dominasi kekuasaannya, maka maknanya dari kita bernegara hanya keluar dari penjajahan fisik kemudian masuk pada penjajahan ekonomi dan politik yang memiskinkan.
FKR juga menyinggung tentang Pemilukada yang sebentar lagi terlaksana dengan menyatakan bahwa dalam satu bulan ini kita akan dijejali oleh tampang para pengemis suara yang akan bertarung untuk dipilih sebagai Gubernur NTB. Gambarnya dimana-mana, mulai dari depan toko sampai ditempat-tempat sampah dengan segala janji-janji busuknya. Padahal kita tahu bahwa mereka nantinya akan menjadi agen baru bagi para pengusaha dan yang bisa mereka lakukan hanya korupsi uang belanja sosial dana bantuan pendidikan, kesehatan, dll.
Dalam aksinya, tidak ada satupun perwakilan dari dua institusi yang menemui massa FKR yang melakukan aksi long march sepanjang perjalanan hingga berakhirnya demo tersebut. (WS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar