Halaman

Sabtu, 04 Mei 2013

Kampanye Terbuka HARUM di Lapangan Pragas, Sumbawa Besar

Sumbawa Besar, WARTASumbawa.
Ratusan massa simpatisan dan pengurus DPC Hanura dan DPD Nasdem Kab. Sumbawa serta partai gurem lainnya hadir dalam acara kampanye paket pasangan Drs. H. Harun Al Rasyid, M.Si - DR. TGH. Lalu Abdul Muhyi Abidin, MA. (HARUM) di Lapangan Pragas, Sabtu (04/5). Beberapa tokoh parpol, seperti Ketua Dewan Pembina DPD Nasdem Kab. Sumbawa, Drs. H. Mahmud Abddulah dan pengurus DPC Hanura Kab. Sumbawa, seperti Akhmad Junaidi, H. Ilham Mustami, S.Ag, Hj. Rahma Jamaluddin Malik dan Dra. Rodiah, tampak berada diatas podium, menemani pasangan HARUM yang akan melakukan orasi politik dalam pencalonannya menjadi NTB 1.
Dalam kampanyenya, Ketua Pembina Perempuan Hanura, Hj, Rahma Jamaluddin Malik menyatakan apabila dibalik pimpinan yang sukses tentunya ada figur seorang istri yang mendukungnya. Oleh karena itu maka perempuan hendaknya tidak memilih pemimpin yang menyakiti hati dan dunianya perempuan. Pernyataan ini diperjelas oleh Ketua Perempuan Hanura, Dra. Rodiah yang mengajak para kaum perempuan untuk mencoblos pasangan HARUM. Lebih lanjut ia juga menyatakan bahwa perempuan perlu dihargai dan tidak dikhianati, sehingga bagi para perempuan yang anti poligami untuk memilih pasangan HARUM.
Pasangan HARUM saat kampanye di Lapangan Pragas
Sementara cawagub pasangan HARUM, DR. TGH. Lalu Abdul Muhyi Abidin, MA, dalam orasi politiknya lebih menekankan bahwa paket HARUM datang ke Sumbawa dengan hati yang penuh cinta, kebanggaan dan rasa persahabatan. Pasangan HARUM ingin menciptakan kepemimpinan rakyat dan bukan kepemimpinan feodal, selain itu tidak membangun bangunan mercusuar atau monumental tetapi menyengsarakan rakyat. Pasangan ini justru ingin mengirimkan anggaran yang ada untuk rakyat dengan mengirimkannya langsung kedesa-desa.
Cagub pasangan HARUM, Drs. H. Harun Al Rasyid, M.Si., dalam orasi politiknya bahkan memaparkan beberapa poin yang cukup pedas, terkait figur pasangan calon lainnya dengan menyatakan bahwa pemimpin yang ahli dalam pemerintahan adalah pasangan HARUM, kalau pasangan lain hanya cukup untuk menjaga ponpes atau madrasahnya saja. Oleh karena itu HARUM bisa mernagkul semua golongan, tetapi pemimpin lain hanya mementingkan kelompoknya saja. Dibagian lain, Harun juga menyorot adanya kebohongan dari pernyataan pasangan lain yang mengatakan akan merangkul semua golongan dimedia televisi, padahal justru mereka hanya memikirkan kelompoknya saja dan bukan memikirkan masyarakat. Hal yang sama yang terjadi pada pakaian yang dikenakan oleh pasangan HARUM adalah batik Sasambo yang mencerminkan pakaian nasional dari NTB. Sementara pasangan lain justru mengenakan pakaian yang berasal dari Mekkah atau Eropa, bahkan ada yang menonjolkan kesukuan. Hal ini dianggap oleh Harun diidentikkan dengan memikirkan kelompoknya saja dan bukan memikirkan masyarakat NTB. (WS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar